Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rukun Raharja (RAJA) Targetkan Laba Bersih Tumbuh 228 Persen pada 2023

PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencanangkan target laba bersih melompat 228,5 persen menjadi antara US$20 juta-US$23 juta pada 2023.
Fasilitas infrastruktur gas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA)./raja.co.id
Fasilitas infrastruktur gas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA)./raja.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten minyak dan gas, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) menargetkan laba bersih bertumbuh hingga 2 kali lipat pada 2023. Selain itu, pendapatan juga diproyeksi naik 28 persen menjadi US$155 juta.

Direktur Keuangan Rukun Raharja Okan Lesmana menjelaskan sangat optimistis kinerjanya bakal melompat pada tahun depan atau 2023 seiring dengan rampungnya sejumlah proyek perseroan, termasuk beroperasi komersilnya Pipa Gas Blok Rokan.

"Kami berharap dan optimistis estimasi pendapatan 2022 bisa rebound dari tahun sebelum atau saat pandemi Covid-19. Kami perkirakan tahun ini bisa bukukan US$120 juta dan 2023 berharap ada peningkatan lumayan baik sekitar 25 persen-28 persen jadi US$155 juta," terangnya, dikutip Selasa (13/9/2022).

Selain itu, emiten berkode RAJA ini menargetkan laba bersih dapat tumbuh menjadi US$6 juta-US$7 juta pada tahun ini. Pada 2023, target laba bersihnya melompat 228,5 persen menjadi antara US$20 juta-US$23 juta.

RAJA mencatatkan kinerja yang terus meningkat pasca pandemi Covid-19 yang selama 2 tahun ini cukup mempengaruhi bisnis Perseroan dan juga industri energi gas.

Berdasarkan Laporan Keuangan yang berakhir 30 Juni 2022 (unaudited), RAJA melaporkan total pendapatan sebesar US$56 juta, meningkat 12 persen YoY dari US$50Juta pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan Perseroan berasal dari peningkatan pendapatan penjualan gas, kontribusi unit bisnis baru Perseroan yaitu LPG Terminal di Rembang, dan Operation & Maintenance pada pembangkit tenaga panas bumi (PLTP) Geothermal Star Energy Gunung Salak.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, Laba Kotor dan Laba Bersih Perseroan tahun berjalan meningkat masing-masing sebesar 16 persen dan 977 persen atau menjadi US$9,1 juta dan US$3,3juta.

Kenaikan laba bersih yang sangat signifikan dipengaruhi oleh peningkatan bagian laba dari investasi Perseroan pada unit bisnis investasi hulu.

Hal ini terkait dengan kenaikan harga minyak mentah yang cukup tinggi di Semester I/2022 dibandingkan periode yang sama yaitu Semester I/2021.

Realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) RAJA hingga Semester I mencapai US$9 juta, atau setara dengan 22 persem dari total US$40 juta yang dianggarkan untuk keperluan belanja modal di tahun 2022, sebagian besar digunakan untuk pembayaran investasi proyek pipa minyak Rokan.

“Di antara rencana-rencana bisnis di tahun 2022 ini, proyek pipa minyak Rokan masih menjadi prioritas, karena RAJA meyakini selain memberikan manfaat ekonomi yang baik, proyek ini juga mendukung pencapaian target produksi minyak nasional," katanya.

Pada 2021, Perseroan telah memulai bisnis baru pada industri Compressed Natural Gas (CNG). Perseroan tengah mempersiapkan Pengembangan usaha CNG ini dengan mengakuisisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan baru stasiun induk CNG di Jawa Tengah pada 2022 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper