Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor gas, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) menargetkan 4 proyek pipa hilirisasi blok rokan dapat beroperasi komersial pada kuartal IV/2022. Kemudian, berdampak terhadap laba bersih secara signifikan pada 2023.
Direktur Rukun Raharja Okan Lesmana menjelaskan perkembangan pipa gas Blok Rokan sudah selesai secara operasional pada awal 2022.
"Sudah sepakati dan full stream akan bisa mengalir penuh di awal tahun 2023, dari sisi perjanjian finalisasi, tidak bisa dahului, finalisasi harapkan kuartal IV/2022 ini kami sudah bisa komersial penuhnya," jelasnya dalam paparan publik, Senin (12/9/2022).
Dia melanjutkan beroperasi komersialnya pipa blok Rokan belum akan berdampak pada tahun ini. Emiten berkode RAJA ini menargetkan laba bersih antara US$6 juta-US$7 juta. Adapun, dengan beroperasi penuhnya Blok Rokan dan sejumlah proyek lain, RAJA menargetkan laba bersih pada 2023 mencapai US$23 juta.
Direktur Utama Rukun Raharja Djohar Maulidi menjelaskan pipa Blok Rokan siap komersialisasi pada akhir tahun ini dengan pembangunan telah rampung sejak akhir 2021.
Realisasi belanja modal RAJA hingga Semester I/2022 telah mencapai US$9 juta, atau setara dengan 22 persen dari total US$40Juta yang dianggarkan untuk keperluan belanja modal di tahun 2022. Sebagian besar digunakan untuk pembayaran investasi proyek pipa minyak Rokan.
Baca Juga
“Di antara rencana- rencana bisnis Perseroan di tahun 2022 ini, proyek pipa minyak Rokan masih menjadi prioritas, karena perseroan meyakini bahwa selain memberikan manfaat ekonomi yang baik, proyek ini juga mendukung pencapaian target produksi minyak nasional," katanya.
Pipa minyak rokan memiliki kapasitas penuh pengaliran 200.000 barel minyak per hari. Adapun jumlah rata-rata yang saat ini dialirkan baru mencapai 18.000 barel per hari karena belum berfungsi secara komersial.
Selama Januari—Juni 2022, RAJA membukukan laba tahun berjalan sebesar US$3,37 juta atau sekitar Rp50,29 miliar (kurs Jisdor 30 Juni 2022 Rp14.882 per dolar AS), naik signifikan dibandingkan dengan US$764.197 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba disumbang oleh kenaikan pendapatan sebesar 11,84 persen yoy menjadi US$56,08 juta atau sekitar Rp834,72 miliar. Pada semester I/2021, pendapatan RAJA berjumlah US$50,14 juta.
Naiknya pendapatan RAJA disumbang oleh naiknya penjualan gas, dari US$43,34 juta pada enam bulan pertama 2021 menjadi US$47,68 juta pada semester I/2022. Pendapatan dari toll fee pada paruh pertama tahun ini tercatat turun dari US$5,17 juta menjadi US$4,23 juta.
Melesatnya laba RAJA juga disebabkan oleh kenaikan pada laba dari entitas anak sebesar 148,70 persen yoy menjadi US$3,85 juta, dibandingkan dengan US$1,54 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
RAJA adalah perusahaan yang dikendalikan Hapsoro (28,51 persen), suami Puan Maharani. Pemegang saham lainnya adalah Sentosa Bersama Mitra (32,13 persen), PT Basis Utama (12,22 persen) dan masyarakat (27,14 persen).