Bisnis.com, JAKARTA - PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) melaporkan mengalami lonjakan laba menjadi US$3,37 juta per semester I/2022. Capaian ini melonjak 342,2 persen dibandingkan periode yang sama sebesar US$764.197.
RAJA adalah perusahaan yang dikendalikan Hapsoro (28,51 persen), suami Puan Maharani. Pemegang saham lainnya adalah Sentosa Bersama Mitra (32,13 persen), PT Basis Utama (12,22 persen) dan masyarakat (27,14 persen).
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Senin (22/8/2022), pendapatan RAJA meningkat dari US$50,14 juta menjadi US$56,08 juta. Dengan capaian ini, laba bruto perusahaan nnaik dari US$7,86 juta menjadi US$9,12 juta.
Meski naik, perusahaan mengalami lonjakan beban pada pos beban umum, rugi selisih kurs, dan beban bunga.
Lonjakan ini dapat diatasi dengan naiknya bagian laba entitas asosiasi. RAJA melaporkan bisnis patungan ini membukukan kenaikan keuntungan dari US$1,54 juta menjadi US$3,85 juta.
Dilihat dari laporan keuangan, entitas asosiasi yang membawa cuan besar ke RAJA adalah PT Petrogas Jatim Utama Cendana. Perusahaan patungan dengan BUMD Jawa Timur melalui PT Raharja Energi Cepu.
Baca Juga
RAJA sendiri memiliki sejumlah entitas lain yang tersebar dalam utilitas dan infrastruktur, perdagangan gas, pembangkit listrik, serta layanan pendukung bisnis minyak dan gas termasuk investasi di sektor ini.
Terbaru, RAJA baru saja baru saja mengoperasikan pipa minyak Rokan di Riau dengan klien Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Gas (Pertagas).
Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana mengatakan pipa minyak rokan memiliki kapasitas penuh pengaliran 200.000 barel minyak per hari. Adapun jumlah rata-rata yang saat ini dialirkan baru mencapai 18.000 barel per hari karena belum berfungsi secara komersial.
“Kami Sudah selesaikan pembangunan 100 persen pada Desember 2021. Saat ini kami sudah mulai commissioning dan mulai pengaliran sedikit demi sedikit. Kami harap bisa segera full stream tahun ini atau tahun depan,” kata Oka dalam paparan publik insidentil, Jumat (29/7/2022).
RAJA belum bisa memastikan nilai pendapatan yang akan disumbang oleh operasional pipa minyak Rokan mengingat perusahaan masih menyusun tarif distribusi. Namun berdasarkan simulasi yang dilakukan perseroan, kontribusi dari pipa minyak rokan bisa berkisar 30 persen sampai 45 persen pada total pendapatan dan laba bersih.
“Kami sudah lakukan beberapa simulasi. Kisaran kontribusi terhadap pendapatan, jika mengacu pada proyeksi pendapatan 2022, maka kontribusi pada pendapatan sekitar 30—45 persen. Kalau laba bersih akan di kisaran yang sama 30—45 persen dari estimasi 2022 dan 2023 kalau beroperasi penuh,” papar Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno.
Meski pembangunan telah dirampungkan pada akhir 2021, perseroan masih mengalokasikan sekitar US$21 juta belanja modal untuk finalisasi proyek Rokan.