Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Targetkan PLTU Batang Tambah Pendapatan Rp593,84 Miliar per Tahun

Beroperasinya PLTU Batang 2 x 1.000 MW dapat menambah pendapatan Adaro Energy (ADRO).
Logo PT Adaro Energy, Tbk./Reuters-Beawiharta
Logo PT Adaro Energy, Tbk./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berharap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah yang dioperasikan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dapat berkontribusi menambah pendapatan perseroan hingga US$35 juta sampai US$40 juta atau setara Rp519,61 miliar-Rp593,84 miliar (kurs Rp14.846) per tahun.

“Kami mengharapkan untuk BPI setelah beroperasi penuh itu bisa diharapkan bisa menambah kita punya profit sekitar US$35 juta-US$40 juta dolar per tahun,” ujar Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman dalam Public Expose 2022 pada Senin (12/9/2022).

Sementara itu, Direktur Adaro Energy Syah Indra Aman mengatakan PLTU Batang sudah memperoleh jadwal operasional atau commercial operation date (COD) pada 31 Agustus lalu. Hal ini menandakan bahwa secara kontraktual teknis PLTU BPI dengan ukuran 2x1.000 megawatt tersebut dinyatakan sudah beroperasional.

Terkait dengan kabel power dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN), Indra mengatakan sudah terselesaikan seiring dengan tercapainya COD dari PLTU BPI.

“PLTU BPI itu dinyatakan sudah commercial operation ya,” ujar Indra.

PLTU Batang merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW yang dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).

PT BPI merupakan perusahaan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power) dengan komposisi saham 34 persen, PT Adaro Power 34 persen, dan Itochu Corporation (Itochu) sebesar 32 persen.

PLTU Batang setelah beroperasi akan menyuplai listrik di Jawa-Bali dan membutuhkan sekitar 7 juta-8 juta ton batu bara per tahun, yang mayoritas atau sebagian besar akan disuplai oleh Grup Adaro sebanyak 60 persen-65 persen.

Sebelumnya, Presiden Direktur ADRO Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan, progres PLTU Batang berjalan baik, namun ada beberapa kali koordinasi kembali dengan PLN lantaran saat ini PLN sedang dalam kondisi oversupply.

“Memang ada diskusi PLN dengan kami bagaimana bisa berkolaborasi dengan PLN supaya PLTU Batang jangan segera onstream, karena bisa membebani PLN juga. Untuk itu dengan pertimbangan strategis kita tunda COD-nya Insya Allah Akhir tahun ini kita bisa mulai jalan, jadi dengan pulihnya ekonomi diharap demand listrik membaik, oversupply PLN bisa terserap,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (18/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper