Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, Saham Ritel Terdampak Negatif

Kenaikan harga BBM akan berimbas negatif terhadap kinerja emiten sektor ritel karena melemahnya daya beli masyarakat.
Gerai Lawson dengan konsep baru dibuka di dalam ritel minimarket Alfamidi Super di Serpong, Tangerang Selatan. (Dokumentasi Lawson).
Gerai Lawson dengan konsep baru dibuka di dalam ritel minimarket Alfamidi Super di Serpong, Tangerang Selatan. (Dokumentasi Lawson).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor ritel diprediksi akan merasakan efek negatif dari kebijakan kenaikan BBM yang diberlakukan pemerintah.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan kenaikan BBM akan berimbas negatif terhadap kinerja emiten sektor ritel. Hal tersebut karena mahalnya harga BBM akan melemahkan daya beli masyarakat seiring dengan kenaikan biaya.

“Kenaikan harga BBM akan menekan kinerja emiten ritel karena turunnya daya beli masyarakat yang disebabkan kenaikan harga bahan dan jasa,” kata Cheril saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

Meski demikian, Cheril menuturkan masih ada beberapa sentimen lain yang perlu diperhatikan. Menurutnya, prospek emiten ritel juga akan dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat Indonesia yang relatif tinggi.

Hal tersebut juga ditambah dengan tren kenaikan harga komoditas global. Posisi Indonesia sebagai negara produsen komoditas diharapkan dapat mejaga daya beli masyarakat, sehingga akan berimbas positif untuk emiten ritel.

Cheril menuturkan, seiring dengan sentimen tersebut, masih ada sejumlah emiten sektor ritel yang dapat dicermati oleh investor. Salah satu saham rekomendasinya adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp1.100.

“Investor juga bisa melihat PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target harga Rp670,” pungkasnya.

Sebelumnya, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana mengatakan, dampak utamanya adalah penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh peningkatan inflasi.

“Untuk saat ini, mayoritas saham-saham ritel berada di downtrend-nya,” ujarnya.

Raditya melanjutkan, ada dua saham ritel yang menarik untuk dicermati, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).

“Namun ada beberapa yang menarik menurut kami, yakni MPPA buy on weakness dengan target harga Rp250 dan ERAA buy dengan target Rp540,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper