Bisnis.com, JAKARTA - Emiten di pasar modal Indonesia tercatat membukukan kenaikan laba dan pendapatan sepanjang semester I/2022.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menuturkan, kinerja emiten tercatat menunjukkan perkembangan yang cukup baik sepanjang 6 bulan pertama tahun 2022.
Ia menjelaskan, dari 811 emiten listing saham yang telah menyampaikan laporan keuangan tengah tahun 2022, sebanyak 332 emiten atau 69,03 persen menunjukkan peningkatan kinerja.
“Dari emiten-emiten tersebut, pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 20,69 persen yoy dan peningkatan laba sebesar 50,49 persen,” jelas Inarno dalam Konferensi Pers Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2022, Senin (5/9/2022).
Adapun, hingga 31 Agustus 2022, IHSG tercatat menguat sebesar 3,27 persen secara month-to-date (mtd) ke level 7.178,59. Investor nonresiden mencatatkan inflow ke pasar saham sebesar Rp 7,52 triliun. Dengan demikian, jumlah dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia secara year-to-date (ytd) adalah sebesar Rp64,4 triliun.
Sementara itu, di pasar SBN investor nonresiden mencatatkan inflow sebesar Rp10,5 triliun sehingga mendorong rerata yield SBN turun 15,90 bps mtd pada seluruh tenor. Meski demikian, pasar SBN masih mencatatkan outflow sebesar Rp131,83 triliun secara ytd.
Baca Juga
Selanjutnya, aksi penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Agustus 2022 tercatat sebesar Rp168,75 triliun. Jumlah tersebut mencakup 48 emiten baru yang melakukan IPO pada tahun ini dengan jumlah dana terkumpul Rp19,01 triliun.