Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten dalam Grup Sinarmas tercatat aktif melakukan aksi korporasi sepanjang tahun berjalan 2022. Selain aktif melakukan aksi korporasi, kinerja emiten-emiten di Grup Sinarmas juga tercatat meningkat hingga semester I/2022.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M. M. mengatakan, performa emiten-emiten di Grup Sinarmas memang tengah dalam kondisi terbaik atau on fire di semester I/2022.
"Ke depan, memang pergerakan saham emiten terkait masih berpeluang naik karena ditopang kinerja hingga kuartal II/2022 yang signifikan," kata Roger, dihubungi Senin (5/9/2022).
Adapun Mirae Asset Sekuritas belum mengcover saham-saham dalam Grup Sinarmas ini. Akan tetapi, menurutnya secara likuiditas dan volatilitas, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), menurutnya masih menjadi perhatian kalangan investor.
Sementara itu, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, di antara sekian banyak emiten di Grup Sinarmas, Pandhu melihat yang paling menarik untuk dikoleksi saat ini adalah sektor kertas dan properti. Hal tersebut karena secara valuasi masih relatif rendah dibanding rata-rata historisnya. "Sehingga risikonya relatif rendah," ujar Pandhu.
Baca Juga
Pandhu mencontohkan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) pada level PBV 0,54 kali, dengan rata-rata 5 tahun sekitar 0,9 kali. Lalu saham PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) dengan PBV 1,36 kali, dengan rata-rata di 1,6 kali.
Kemudian di sektor kertas, menurutnya INKP saat ini diperdagangkan pada level PE 4,1x dan TKIM 4,4x, jauh lebih rendah daripada rata-rata historisnya.
"Padahal kinerja keuangan rata-rata masih bertumbuh dibanding tahun lalu. Bagi investor jangka panjang yang konservatif bisa pertimbangkan untuk koleksi saham-saham tersebut," ucapnya.
Sementara saham FREN dan MORA menurutnya juga cukup menarik, jika dilihat dari potensi pertumbuhannya. Hal ini karena sektor telekomunikasi dan pendukungnya akan menjadi fokus utama dari Grup Sinarmas.
"Namun, secara valuasi cukup tinggi sehingga lebih cocok untuk trading jangka pendek untuk saat ini," tuturnya.