Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka di Zona Hijau, Saham KJEN dan BCAP Kencang Pagi Ini

IHSG dibuka di zona hijau, namun berpotensi terdampak profit taking
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2022), meski demikian masih ada bayang-bayang profit taking.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka pada posisi 7.164,94 sebelum kemudian menguat 7.187,56 beberapa saat setelah pembukaan. 

Tercatat, 184 saham menguat, 231 saham melemah dan 200 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.416,124 triliun.

Emiten PT Krida Jaringan Nusantara Tbk.(KJEN) terpantau menguat paling tinggi di awal perdagangan hingga 23,53 persen atau 24 poin ke 124. Selanjutnya penguatan ditopang oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) yang naik 6,67 persen atau 9 poin ke 144.

Ada pula saham SLIS, ITMG, INDX, dan INCF yang masing-masing menguat 6,49 persen, 5,50 persen, 4,80 persen, dan 4,48 persen.

Di sisi lain, saham-saham yang membebani gerak IHSG hari ini ada PT Hetzer Medical Indonesia Tbk. (MEDS) yang melemah 6,67 persen atau 20 poin ke 280. Selanjutnya, ada PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) yang melemah 5,48 persen atau 80 poin ke 1.380.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, di awal perdagangan minggu ini, Senin, IHSG diperkirakan berpeluang terkena tekanan jual setelah pemerintah secara resmi dan tiba-tiba menaikan harga BBM bersubsidi rata-rata 26 persen, yang berpotensi mendorong inflasi kelevel 7,6 persen.

"Pastinya Bank Indonesia meresponsenya dengan menaikan 7DRR lebih agresif sehingga berpotensi menurunkan GDP sekitar 0,33 persen di tengah perkiraan akan maraknya Demonstrasi yang akan terjadi kedepannya," ungkap Edwin dalam riset harian, Senin (4/9/2022).

Faktor negatif lain yakni kembali turunnya Index DJIA sebesar 1,07 persen serta kembali turunnya Indeks saham teknologi Nasdaq dihari ke 6 sebesar 154,2 poin atau 1,31 persen, serta turunnya harga komoditas seperti CPO turun dihari ke 6 sebesar 2,11 persen, serta timah turun dihari ke 3 sebesar 7,60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper