Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga BBM bakal berdampak negatif dalam jangka pendek terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Saham sektor transportasi bakal terdampak langsung, sementara sektor energi justru dinilai bakal kecipratan sentimen positif.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menjelaskan emiten di sektor-sektor transportasi bakal terdampak langsung kenaikan harga BBM baik bersubsidi maupun non subsidi.
"Sektor transportasi akan hadapi kenaikan BBM secara langsung, terpengaruh berat. Itu mereka paling tidak menghadapi jual beli minyak untuk industri juga sudah naik sejak kemarin, kondisi sudah normal sekarang, harapan pakai jasa kurir tidak kencang lagi momentumnya," jelasnya dalam diskusi virtual yang dikutip Senin (5/9/2022).
Menurutnya, kenaikan harga BBM membuat emiten sektor energi akan menjadi primadona. Apalagi kondisi pasar global juga turut memberikan sentimen positif bagi sektor tersebut.
Adapun, secara sektoral, hingga Jumat (2/9/2022), saham-saham sektor energi telah menguat 68,2 persen. Selain sektor energi, sektor industri juga termasuk sektor pemenang sejak awal tahun tumbuh 27,8 persen.
Baca Juga
"Fakta lainnya, ketika harga BBM naik, sebenarnya perekonomian di luar Jawa, pendapatan dari sawit dan batu bara cenderung terus tinggi, pendapatan orang di luar Jawa tumbuh relatif lebih tinggi dari Jawa," katanya.
Selain itu, dengan kenaikan harga BBM kali ini, yang paling menderita adalah kelas menengah. “Alasannya sederhana, penghasilan tidak bertambah tapi beban biaya meningkat,” lanjutnya.
Sementara itu, Trimegah Sekuritas memperkirakan IHSG bakal tumbuh dan bertahan di level 7.100 pada akhir tahun ini. Sementara itu pada 2023 IHSG akan mencapai 7.500.
Tim riset MNC Sekuritas menyatakan IHSG bergerak menguat 0,3 persen ke level 7.177 dan masih berada di atas MA20-nya. “Kami memperkirakan, selama IHSG tidak mampu break dari 7.230 sebagai resistance-nya maka posisi IHSG sedang berada di awal wave iii dari wave (a) dari wave [d] pada label hitam atau awal wave (E) di label merah,” sebut tim pada Senin (5/9/2022).
Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan masih rawan koreksi untuk menguji area 6.973-7.065 terlebih dahulu. Bullish skenario yang berwarna biru, IHSG saat ini sedang membentuk awal wave [v] dari wave 1 dan akan mengarah ke 7,355.
IHSG dibuka turun 0,24 persen ke 7.159 dengan 228 saham melemah dan 143 saham menguat.