Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham BUMI, BBCA dan BBRI Diburu Investor

IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (2/9/2022) dengan saham BBRI, BUMI dan BBCA paling aktif.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (2/9/2022) dengan saham BBRI, BUMI dan BBCA paling aktif.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.185,85 atau naik 0,46 persen. Posisi tersebut merupakan level tertinggi IHSG beberapa saat setelah pembukaan. 

Tercatat, 220 saham menguat, 82 saham melemah dan 223 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.405 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan sejauh ini, dengan menguat 0,46 persen ke Rp4.410.

Saham lain yang terpantau aktif diperdagangkan adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang stagnan di level Rp8.150, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menguat 1,78 persen ke level Rp172 per saham, serta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk  (TLKM) yang stagnan pada level Rp4.580 per saham.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, indeks DJIA setelah selama 4 hari sebelumnya terjungkal alias turun tajam sebesar 1.781,36 poin atau 5,44 persen, akhirnya rebound akibat short covering position mengalami technical rebound sebesar 145,9 poin atau 0,46 persen.

Akan tetapi, nasib kurang beruntung dialami Indeks saham teknologi Nasdaq yang kembali turun di hari ke 5 sebesar 86,35 poin atau turun 0,26 persen, sehingga selama 5 hari Indeks Nasdaq turun tajam sebesar 876,05 poin atau 6,97 persen.

"Jika kenaikan Indeks DJIA dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 0,88 persen dan penguatan harga batu bara sebesar 4,35 persen, berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound alias menguat Jumat ini," kata Edwin, Jumat (2/9/2022).

Di lain pihak, lanjutnya, perlu diwaspadai beberapa sentimen negatif yang muncul di antaranya berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas. Menurutnya, kejatuhan harga beberapa komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Jumat ini, di tengah penantian rencana kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan solar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper