Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten jagoan Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) dan emiten Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) melesat setelah ABMM mengumumkan akuisisi.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia pada penutupan Jumat (2/9/2022), harga saham ABMM menguat 10 persen atau 300 poin ke Rp3.300. Harga saham ABMM sepanjang 2022 berjalan mengalami kenaikan 132,39 persen dan dari setahun sebelumnya naik 153,85 persen.
Senada, harga saham GEMS ikut melesat 15,88 persen atau 1.100 poin ke Rp8.025. Harga saham GEMS melesat 125,42 persen dalam setahun, namun baru tumbuh 0,94 persen sepanjang 2022 (year-to-date/ytd).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan di tengah aksi akuisisi, saham GEMS mencatatkan kenaikan volume transaksi saham yang signifikan dalam dua hari terakhir.
“GEMS berpotensi berlanjut menuju Rp8.450 atau hingga Rp8.800 sebagai target terdekatnya. Namun tentu perlu dicermati potensi volatilitas harga ditengah kenaikan yang agresif,” kata Ivan kepada Bisnis, Jumat (2/9/2022).
Demikian pula dengan ABMM yang hendak menguji resisten 3.360. ABMM diperkirakan berpeluang menuju Rp3.870 jika berhasil melewatinya.
Baca Juga
Sebelumnya, ABM Investama melalui anak usahanya, membeli 30 persen saham emiten batu bara Grup Sinarmas, Golden Energy Mines senilai US$420 juta atau setara Rp 6,2 triliun (kurs Rp 14.853).
Corporate Secretary ABMM Rindra Donovan mengungkapkan bahwa ABMM telah dipilih menjadi pemenang lelang yang diadakan oleh GMR Coal Resources Pte. Ltd. selaku penjual, untuk membeli 1.764.705.900 saham atau setara dengan 30 persen saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di GEMS.
