Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Mau Rights Issue, Ini Penilaian Analis

Rights issue Waskita Karya (WSKT) dinilai berpeluang diserap maksimal oleh pasar.
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi divestasi jalan tol dan rights issue yang direncanakan emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dinilai akan berimbas positif terhadap struktur permodalan perseroan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menuturkan rencana rights issue WSKT merupakan langkah yang tepat. Hal tersebut merupakan upaya perusahaan untuk menyehatkan struktur permodalan.

“Permasalahan WSKT saat ini di struktur modalnya, karena utangnya tidak bisa ditekan jadi modalnya dinaikkan dari rights issue,” kata Dennies saat dihubungi Bisnis, Jumat (2/9/2022).

Ia menuturkan, rights issue tersebut juga berpeluang diserap oleh pasar. Menurut Dennies, jika nantinya serapan saham baru tersebut dinilai tidak maksimal, pemerintah seharusnya bertindak sebagai standby buyer.

Sementara itu, divestasi jalan tol ke INA juga menjadi langkah perbaikan yang positif untuk WSKT. Dennies menuturkan, divestasi ini dapat menambah modal dan arus kas WSKT ke depannya.

“Jadi hasil divestasi bisa untuk modal kerja proyek lainnya atau membayar utang jangka pendek,” katanya.

Sebelumnya, WSKT menargetkan pelaksanaan rights issue pada November 2022 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. SVP Corporate Secretary Waskita Novianto Ari Nugroho menjelaskan rights issue atau penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) akan dilaksanakan tahun ini. Sesuai jadwalnya akan mulai proses exercise pada November 2022.

"Prospek penyerapan rights issue kali ini kami lebih optimis dikarenakan Perseroan terus melakukan komunikasi intensif dan sosialisasi ke publik terkait rencana aksi korporasi right issue dan publikasi success story PMN 2021 dan efek positifnya terhadap kinerja Waskita," katanya.

Rencananya, dengan suntikan PMN pada 2022 yang sebesar Rp3 triliun, WSKT menargetkan dapat meraih dana publik dari rights issue sebesar Rp3,9 triliun.

Pada pekan ini, WSKT juga ramai melakukan aksi transaksi afiliasi dengan nilai jumbo. Konsolidasi ini menjadi bagian dari efisiensi usai divestasi 2 ruas tol ke sovereign wealth fund Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA).

Berdasarkan keterbukaan informasi, WSKT mencatatkan melakukan aksi transaksi afiliasi dengan meminjamkan anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dana senilai Rp2 triliun. Dana tersebut dipinjamkan oleh anak usaha WTR sendiri yakni PT Waskita Tol Transjawa (WTTR).

Pinjaman tersebut dengan besaran bunga 8,5 persen per tahun dari jumlah utang. Jangka waktu pinjamannya pun satu tahun hingga 29 Agustus 2023.

"Obyek rencana transaksi dalam hal ini adalah rencana pinjam-meminjam antara WTTR selaku pihak pemberi pinjaman dan WTR selaku pihak penerima pinjaman. Berdasarkan perjanjian pinjaman fasilitas pemegang saham antara WTTR dengan WTR, nilai rencana transaksi adalah sebesar Rp2 triliun," urai keterbukaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper