Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mencatatkan kinerja yang lebih baik sepanjang paruh pertama 2022.
Direktur Utama MNC Asia Holding (BHIT), Hary Tanoesoedibjo mengatakan, ekosistem digital terintegrasi yang dimiliki perseroan menjadi katalis pertumbuhan bisnis.
“Dengan inisiatif konsolidasi aset digital unit bisnis, didukung dengan penguatan infrastruktur digital dan eksplorasi potensi teknologi terkini, MNC Asia Holding sudah berada pada jalur yang tepat dan siap berkompetisi lintas batas internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/9/2022).
MSIN sebagai perusahaan media digital membukukan pertumbuhan pendapatan digital sebesar 51 persen menjadi Rp1,34 triliun di semester I/2022, dari Rp 889,18 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Pendapatan ini sebagian besar ditopang kinerja yang solid dalam konten dan iklan digital. Segmen subscription menyumbang Rp262,57 miliar, sedangkan segmen konten naik 14,9 persen, dari Rp727 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp835,77 miliar di paruh pertama tahun ini.
Adapun pendapatan non-digital turun dari Rp3,18 triliun menjadi Rp2,77 triliun di tahun ini, diiringi segmen pay TV dan broadband yang merosot 40,4 persen menjadi Rp1,46 triliun, dari periode yang sama 2021 senilai Rp2,05 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, BCAP juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di segmen digital yakni moncer 217 persen menjadi Rp145 miliar, dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp45,7 miliar. Segmen bank financial institution juga naik dari Rp551,85 miliar di semester pertama 2021 menjadi Rp579 miliar di paruh pertama 2022.
Pendapatan non-digital turun dari Rp643 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp639 di semester pertama tahun ini. MSIN saat ini tengah mengembangkan strategi digital superapp, RCTI+ dan Vision+ yang mencapai total 110 juta pengguna aktif, serta dua mobile game yang akan diluncurkan pada semester II/2022.
“MSIN percaya bahwa game tersebut akan dapat menarik pemain baru dan meningkatkan pendapatan dari penyelenggaraan dan streaming kompetisi profesional serta mikrotransaksi dalam game,” ujar manajemen BHIT.
Di sisi lain, BCAP sedang gencar mencari kemitraan strategis serta berinvestasi untuk melakukan digitalisasi anak usaha dalam bentuk aplikasi, antaralain MotionBanking dan MotionCredit.
Pada perdagangan sesi pertama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (2/9/2022) saham MSIN dan BCAP nampak berbeda arah. MSIN terkoreksi 4 persen ke posisi Rp5.400 per saham, sedangkan BCAP naik 8,77 persen ke level Rp124 per saham. Secara year-to-date (ytd) MSIN dan BCAP kompak dalam tren kenaikan masing-masing sebesar 134,85 persen dan 112,07 persen.