Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu emiten dalam portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), menambah porsi kepemilikan saham di PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 22 Agustus 2022, Global Mediacom tercatat menggenggam 1.045.079.700 saham MSIN atau setara 9,13 persen.
Jumlah tersebut bertambah 378.788.000 lembar dibandingkan dengan posisi pada 19 Agustus 2022 sebanyak 666.291.700 saham yang setara 5,82 persen.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan dari MSIN terkait bertambahnya porsi kepemilikan BMTR atas saham perseroan. Meski demikian, BMTR dikabarkan akan melakukan merger dengan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN).
Kabar merger BMTR dan MNCN pertama kali mengemuka setelah pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BMTR pada Kamis (28/7/2022). Pengamat Pasar Modal Lukas Setia Atmaja melalui Instagram pribadinya mengunggah foto investor kawakan Lo Kheng Hong yang merupakan salah satu pemegang saham BMTR dan Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.
“Pak Lo Kheng Hong kemarin ‘berlayar dari Labuan Bajo’ Sampai RUPS BMTR hari ini dan berjumpa dengan Pak @hary.tanoesoedibjo sebagai Direktur Utama BMTR,” tulis Lukas.
Baca Juga
BMTR merupakan pemegang saham utama MNCN, yang menguasai 52,67 persen. Selebihnya, pemegang saham publik memegang 47,33 persen saham pengelola stasiun TV RCTI tersebut.
Di BMTR, Lo Kheng Hong menguasai 6,45 persen saham. Mayoritas saham BMTR dipegang PT MNC Investama Tbk. (BHIT) sebanyak 45,75 persen, kemudian masyarakat 47,8 persen.
Dalam penjelasan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sekretaris Perusahaan BMTR Abuzzal Abusaeri menyebutkan diskusi mengenai merger kedua perusahaan berkembang setelah pelaksanaan RUPS BMTR pada 28 Juli 2022.
“Terdapat pembahasan mengenai upaya meningkatkan harga saham BMTR, salah satunya dengan melakukan pemotongan chain listing [pencatatan berantai] dengan melakukan merger antara BMTR dengan MNCN,” kata Abuzzal, Selasa (2/8/2022).
Dia mengatakan BMTR akan melakukan elaborasi lebih lanjut dengan membentuk tim Kajian internal guna mempelajari kemungkinan dan simulasi. Sampai dengan saat ini, BMTR masih dalam tahap pendalaman dan belum memasuki proses definitif yang dapat dijelaskan.
“Rencana merger tersebut masih perlu ditindaklanjuti dengan kajian/simulasi-simulasi, termasuk simulasi terhadap kinerja operasional dan keuangan BMTR, yang tentunya diharapkan akan bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata dia.
Adapun pada penutupan perdagangan Rabu (24/8/2022), saham MSIN ditutup menguat 1,79 persen sehingga parkit di Rp5.675. Sementara itu, saham BMTR menguat 0,55 persen ke harga Rp364.