Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, Mampukah Taksi Blue Bird Jaga Kinerja Laba Bersih?

Kenaikan tarif BBM Pertalite sudah final, taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) tetap optimistis bakal mencetak pertumbuhan laba.
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono memberikan pemaaran saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono memberikan pemaaran saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan tarif BBM Pertalite sudah final, taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) tetap optimistis bakal mencetak pertumbuhan laba melejit minimal seperti pada Semester I/2022.

Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menjelaskan tetap optimistis mendapatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan hingga akhir tahun kendati terdapat kenaikan harga BBM.

"Kami masih optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan laba positif seperti yang telah dibukukan perseroan tiga kuartal berturut-turut," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (1/9/2022).

Andre sapaan akrabnya, juga mengakui kenaikan harga BBM akan memiliki dampak bagi operasional bagi emiten bersandi BIRD ini. Alasannya, sebagian besar armada taksi Blue Bird menggunakan BBM untuk operasional sehari-hari.

Berdasarkan tren kenaikan harga BBM selama belasan tahun terakhir, hal tersebut awalnya sedikit banyak akan berdampak pada tren permintaan taksi.

Namun demikian, biasanya BIRD mengharapkan koreksi permintaan hanya terjadi dalam beberapa minggu setelahnya sebagai masa penyesuaian.

BIRD hingga paruh pertama tahun ini mencatatkan kinerja cemerlang dengan laba bersih Rp148 miliar. Kinerja tersebut tumbuh 593 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di periode ini, margin laba kotor perseroan naik hingga 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada paruh pertama 2022, burung biru ini membukukan pendapatan tertinggi selama periode pandemi Covid-19, atau naik 48 persen menjadi Rp1,548 triliun, yang hampir setara dengan pendapatan perseroan selama periode pra pandemi.

Laba operasional BIRD pada Semester I/2022 meningkat tajam hingga 386 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Dengan cara fokus terhadap growth-driver, untuk mempertahankan pendapatan dengan double-digit growth dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya," terangnya.

BIRD meningkatkan efisiensi biaya dan operasional yang berdampak pada layanan konsumen maupun kinerja perusahaan melalui beberapa langkah strategis seperti mengonversi 23 persen dari total armada Blue Bird yang beroperasional ke bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas).

Emiten berlogo burung ini juga melakukan pengadaan taksi listrik, efisiensi mesin melalui perawatan berkala dan inovasi bengkel.

"Kami berharap langkah-langkah ini dapat membantu Perseroan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi wacana dampak kenaikan BBM ke depan," terangnya.

Lebih lanjut, BIRD memiliki jurus terakhir jika kenaikan harga BBM ini menggerogoti margin laba bersih perseroan yakni melalui penyaluran beban ke konsumen alias menyesuaikan tarif taksinya.

"Saat ini kami belum melakukan perubahan tarif yang secara khusus dilakukan atas penyesuaian terhadap wacana kenaikan harga Pertalite. Bluebird akan menunggu keputusan resmi dari pemerintah mengenai ketentuan harga Pertalite yang baru sebagai acuan dasar perhitungan tarif taksi yang baru," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper