Bisnis.com, JAKARTA - Program pengembangan bahan bakar biodiesel B30 dan B40 akan berimbas positif terhadap pergerakan harga CPO domestik
CFO PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) Nopri Pitoy mengatakan program B30 dan B40 akan berdampak baik terhadap industri CPO di Indonesia. Hal tersebut seiring dengan pesatnya pemakaian CPO yang diolah menjadi bahan bakar biodiesel.
Ia menjelaskan, beberapa tahun lalu jumlah CPO yang diolah menjadi bahan bakar biodiesel hanya sekitar 1 juta ton.
"Sekarang jumlahnya sudah mencapai 10 juta ton dan bahkan lebih," katanya.
Menurutnya, langkah penggunaan bahan bakar biodiesel ini akan berdampak positif terhadap harga CPO. Nopri menuturkan, penggunaan CPO domestik untuk B30 dan B40 juga akan mengurangi ketergantungan Indonesia untuk mengacu pada harga kelapa sawit global.
"Kebijakan ini dapat mengendalikan harga CPO di Indonesia agar saat turun nantinya tidak terlalu drastis," ujar Nopri dalam sesi Instagram Live Austindo Nusantara Jaya bersama Bisnis Indonesia, Senin (29/8/2022).
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan menambahkan, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan produksi CPO hingga 7 persen hingga akhir 2022. Angka produksi CPO perusahaan ditetapkan sebesar 280 ribu ton.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunda penerapan program B35 yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan ini.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan kementeriannya masih perlu untuk berdiskusi intensif dengan Kementerian Perindustrian dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
“Karena masih diskusi sama Kementerian Perindustrian kan dari sana tuh yang otomatis kendaraan komunikasi dengan Gaikindo,” kata Dadan.
Dadan menambahkan kementeriannya tengah memastikan aspek keteknikan dari bahan bakar bauran nabati itu sebelum diuji di tengah masyarakat.