Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan koreksi pada perdagangan Selasa (30/8/2022), akibat sentimen negatif dari global dan harga komoditas.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell yang tidak kendur untuk menaikkan Federal Funds Rate (FFR) dalam memerangi inflasi kembali menjadi faktor Indeks DJIA tertekan di hari kedua sebesar 0,57 persen. Hal tersebut membuat DJIA selama 2 hari saja turun tajam 3,6 persen.
"Hal tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif di tengah kembali turunnya harga beberapa komoditas," kata Edwin, Selasa (30/8/2022).
Edwin mengatakan, beberapa harga komoditas mengalami pelemahan seperti batu bara yang turun 1 persen, emas turun di hari kedua sebesar 0,06 persen, dan CPO turun di hari ketiga sebesar 1,47 persen.
Semenatra itu, yield Obligasi AS tenor 10 tahun naik, dan rupiah kembali terdepresiasi mendekati Rp14.900. Hal ini menyusul akibat waktu kenaikan harga BBM yang belum pasti, serta berapa besar kenaikan harga BBM tersebut.
Di lain pihak, lanjutnya, sentimen positif yang berpotensi membalikan keadaan yakni kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 4,25 persen dan timah 1,81 persen. Kenaikan dua komoditas tersebut berpotensi menjadi pendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut.
Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.054 hingga 7.171. Dia merekomendasikan untuk membeli saham MEDC, PGAS, ITMG, INDF, BBCA, HRUM, CMRY, ICBP, dan CPIN.
IHSG Rawan Melemah, Cek MEDC, PGAS, hingga CPIN
IHSG diperkirakan rawan terkoreksi akibat sentimen dari The Fed dan melemahnya harga beberapa komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Kurniasari Saumi
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu