Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Bos Metrodata (MTDL) Soal Kekhawatiran Dampak Suku Bunga

Metodata Electronics (MTDL) cukup pede kinerja mereka tidak akan banyak diganjal faktor kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia maupun The Fed.
Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Agus Honggo Widodo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Randy Kartadinata, Presiden Direktur Susanto Djaja, Direktur Sjafril Effendi, dan Direktur Utama PT Soltius Indonesia Ketut S Kamayana, usai RUPST, di Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Agus Honggo Widodo (dari kiri) berbincang dengan Direktur Randy Kartadinata, Presiden Direktur Susanto Djaja, Direktur Sjafril Effendi, dan Direktur Utama PT Soltius Indonesia Ketut S Kamayana, usai RUPST, di Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penjual perangkat elektronik PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) meyakini fenomena kenaikan suku bunga acuan yang diberlakukan The Fed maupun Bank Indonesia (BI) tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Sebab, sebagian besar pendanaan modal kerja dilakukan dari modal MTDL secara mandiri.

Direktur Metrodata Electronics Randy Kartadinata lantas menambahkan bahwa pinjaman bank baru dilakukan pada tahun 2022. Sementara tahun lalu, MTDL sama sekali tidak melakukan pinjaman bank.

"Pendanaan pinjaman terutama karena supply barang-barang komputer mulai pulih bahkan cukup banyak di pasaran untuk produk komputer low-end," ujar Randy kepada Bisnis, dikutip Minggu (28/8/2022).

Lebih lanjut, Randy mengatakan pulihnya perekonomian pasca pandemi Covid-19 membuat persaingan pasar kembali normal. Namun, manajemen MTDL belum melakukan revisi terhadap target pertumbuhan pendapatan, yakni pada rentang 10-15 persen dari target laba bersih.

MTDL masih akan mengkaji kondisi pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini. Perusahaan berharap siklus belanja barang elektronik untuk IT dapat meningkat jelang akhir tahun.

"Jadi, kami masih optimis namun tetap berhati-hati di tengah kondisi kecendrungan kenaikan suku bunga pinjaman ini," ujar Randy.

Sebagai catatan, tren minat belanja di tengah kondisi krisis membuat pergerakan mayoritas saham teknologi dan perangkat elektronik lesu. Kondisi ini tercermin dari pergerakan indeks sektor teknologi masih mengalami tren penurunan 11,31 persen secara tahun berjalan alias year-to-date (ytd).

Adapun, saham MTDL sendiri tercatat memberatkan sektor teknologi sebesar 4,41 persen. Pada penutupan perdagangan pekan lalu saham MTDL parkir di level Rp670. Harga ini merepresentasikan tren pelemahan sekitar 10 persen secara ytd.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper