Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metrodata (MTDL) Cetak Laba Naik 11,73 Persen pada Semester I/2022

Dari unit bisnis solusi dan konsultasi digital, sektor perbankan menjadi pelanggan terbesa Metrodata jika dibandingkan segmen konsumen lainnya.
Presdir Metrodata Electronics Susanto Djaja. Bisnis/Abdurachman
Presdir Metrodata Electronics Susanto Djaja. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi dan informasi PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) mencatatkan pertumbuhan kinerja semester I/2022 yang kaut dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2022, emiten dengan kode saham MTDL tersebut membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 27,52 persen menjadi Rp9,73 triliun pada paruh pertama 2022. 

Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan perseroan sebesar Rp7,63 triliun.

Pendapatan bersih MTDL tersebut berasal dari perangkat keras yang naik dari Rp5,72 triliun menjadi Rp7,38 triliun, perangkat lunak juga mengalami pertumbuhan dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,63 triliun. 

Selain itu, pendapatan perseroan berasal dari jasa dan pemeliharaan dan lain-lain yang juga sama-sama tumbuh jika dibandingkan dengan kinerja semester I/2021, yang masing-masing menjadi sebesar Rp699,13 miliar dan Rp16,66 miliar. 

Beriringan dengan kenaikan pendapatan tersebut, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MTDL juga turut tumbuh sebesar 11,73 persen. Adapun pada semester I/2021 laba perseroan tercatat sebanyak Rp242,79 miliar, lalu naik menjadi Rp171,28 miliar pada semester I/2022. 

Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja pada keterangan resmi mengungkapkan bahwa semakin tingginya transformasi digital di berbagai industri merupakan peluang bagi perseroan melalui kedua unit bisnis MTDL. 

Kedua unit bisnis yang dimaksud tersebut yaitu unit bisnis solusi digital yang mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,5 triliun dan unit bisnis distribusi digital yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,4 triliun pada semester I/2022. 

Susanto menjelaskan, dari unit bisnis solusi dan konsultasi digital, sektor perbankan menjadi pelanggan terbesar perseroan jika dibandingkan segmen konsumen lainnya, karena industri perbankan menurutnya sedang giat-giatnya dalam dua tahun terakhir melakukan transformasi digital. 

“Dari unit bisnis solusi dan konsultasi digital, sektor perbankan masih menjadi pelanggan terbesar yaitu berkontribusi sebesar 45 persen terhadap pendapatan,” ungkap Susanto dikutip dari keterangan resmi, Jumat (29/7/2022). 

Adapun sebelumnya porsi sektor perbankan sebesar 35 persen. Selain perbankan, Susanto mengungkapkan sektor minyak dan gas serta telekomunikasi menjadi peluang besar untuk disasar MTDL

Ke depannya Susanto mengatakan akan terus meningkatkan jangkauan pemasaran pada segmen-segmen yang selama ini belum menjadi pasar utama seperti e-commerce dan keuangan digital. 

Beralih pada jumlah aset perseroan di semester I/2022, tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tutup buku 2021 dari Rp7,59 triliun menjadi Rp8,00 triliun. Kenaikan tersebut juga terjadi pada jumlah ekuitas dan jumlah liabilitas perseroan. 

Jumlah ekuitas MTDL pada semester I/2022 naik menjadi Rp4,17 triliun, sedangkan per semester II/2021 sebesar Rp3,92 triliun. Kemudian untuk liabilitas naik dari Rp3,67 triliun menjadi Rp3,83 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper