Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 26 Agustus 2022

Rupiah berisiko tertekan penguatan dolar AS akibat rencana The Fed mengerek suku bunga lanjutan.
Rupiah berisiko tertekan penguatan dolar AS akibat rencana The Fed mengerek suku bunga lanjutan. Bisnis/Arief Hermawan P
Rupiah berisiko tertekan penguatan dolar AS akibat rencana The Fed mengerek suku bunga lanjutan. Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berisiko melemah jelang pidato Ketua The Fed di Jackson Hole yang diperkirakan bernada hawkis dan mengerek suku bunga lanjutan.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi pada hari ini Jumat (26/8/2022) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.810 - Rp14.870 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 23,50 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.824,50 per dolar AS kemarin, Kamis (25/8/2022). Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,4600 poin atau 0,42 persen ke posisi 108,2170.

Selain rupiah, beberapa mata uang lain di kawasan Asia turut terpantau menguat pada pukul 15.15 WIB., diantaranya baht Thailand yang naik 0,68 persen, won Korea Selatan naik 0,52 persen, yen Jepang naik 0,39 persen, dan dolar Singapura yang naik 0,29 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, mata uang rupee India terpantau melemah 0,08 persen terhadap dolar AS, menjadi satu-satunya mata uang yang melemah di kawasan Asia.

Ibrahim mengatakan indeks dolar AS melemah berkaitan dengan pidato Ketua The Fed Jerome Powell mengenai petunjuk baru di jalur kebijakan moneter.

“Investor telah bersiap bank sentral AS untuk menggandakan komitmennya untuk menahan inflasi pada pertemuan tahunan di Jackson Hole, Wyoming,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Kamis (25/8/2022).

Selain itu, Ibrahim mengungkapkan sentimen datang dari China yang kemarin mengumumkan paket stimulus senilai 1 persen dari PDB keseluruhannya, karena menghadapi perlambatan pertumbuhan yang drastis dari penguncian Covid-19, gelombang panas yang berlangsung serta potensi krisis listrik.

Sementara itu di dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar memandang positif upaya pemerintah yang terus menjelaskan secara rinci apa dan mengapa pemangku kebijakan akan menaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di akhir bulan Agustus.

“Penjelasan ini membuat masyarakat menerima dengan bijaksana,” katanya.

Adapun kenaikan BBM bertujuan untuk mengurangi beban subsidi besar akibat harga minyak dunia yang mengalami kenaikan di atas US$100 per barel, sehingga pemerintah membutuhkan anggaran Rp198 triliun untuk membayar kompensasi dan subsidi BBM tahun ini

Selain harga minyak dunia yang terus di atas asumsi APBN, kuota BBM bersubsidi diperkirakan bisa jebol hingga 29 juta kilo liter. Hal ini bisa terjadi jika tidak ada pengendalian konsumsi BBM bersubsidi oleh pemerintah.

Sebagai informasi, pemerintah pada Juli 2022, telah menambah dan menghitung jumlah tambahan kompensasi dan subsidi BBM menjadi Rp502 triliun dengan volume 27 juta kilo liter. Hanya saja, dengan tren konsumsi masyarakat yang meningkat, diperkirakan kebutuhannya sampai akhir tahun mencapai 29 juta kilo liter.

Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.

15:04 WIB
Rupiah naik 8 poin

Rupiah ditutup naik 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.816,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,1 persen ke level 108,581.

13:35 WIB
Rupiah masih kuat

Pukul 13.30 WIB, rupiah naik 9 poin atau atau 0,06 persen ke Rp14.815 per dolar AS.

Rupiah naik saat mayoritas mata uang Asia melemah.

10:47 WIB
Penguatan rupiah berkurang

Pukul 10.42 WIB, rupiah naik 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.813 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,02 persen ke level 108,489.

09:09 WIB
Rupiah dibuka menguat

Pukul 09.05 WIB, rupiah menguat 30,5 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.794 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,08 persen ke level 108,554.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper