Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menjelaskan strateginya untuk membayar utang setelah mengakuisisi PT Link Net Tbk. (LINK).
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menjelaskan, saat ini posisi keuangan XL Axiata cukup sehat dengan mampu menjaga posisi neraca tetap terkendali setelah akuisisi saham Link Net.
Dalam laporan keuangan semester I/2022, utang kotor EXCL tercatat meningkat 26 persen secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp13,24 triliun, dengan angka gearing ratio net debt to EBITDA, termasuk finance lease sebesar 2,8 kali. Utang bersih meningkat 39 persen YoY menjadi Rp11,23 triliun.
"XL Axiata berfokus untuk melakukan pengurangan utang ke depannya," kata Dian dalam keterangan resminya, Rabu (24/8/2022).
Dia melanjutkan, perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dolar Amerika Serikat. Sebesar 86 persen dari pinjaman EXCL yang ada saat ini berbunga mengambang (floating).
"Pembayarannya masih dapat dikelola hingga dua tahun ke depan," ucapnya.
Baca Juga
Selain itu, Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan meningkat sebesar 62,8 persen, ke angka Rp3,12 triliun.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan, untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, nilai committed capex EXCL meningkat 37,4 persen YoY menjadi Rp6,8 triliun pada paruh pertama 2022.
Rencananya, di tahun 2022 ini XL Axiata tetap akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama dengan tahun lalu sekitar Rp9 triliun.