Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Kerek Suku Bunga, Rupiah Terkuat di Asia

Rupiah menguat 0,36 persen atau 54,00 poin menuju level Rp14.838 per dolar AS setelah BI kerek suku bunga, dan menjadi mata uang terkuat di kawasan Asia.
Rupiah menguat 0,36 persen atau 54,00 poin menuju level Rp14.838 per dolar AS setelah BI kerek suku bunga, dan menjadi mata uang terkuat di kawasan Asia. Bisnis/Arief Hermawan P
Rupiah menguat 0,36 persen atau 54,00 poin menuju level Rp14.838 per dolar AS setelah BI kerek suku bunga, dan menjadi mata uang terkuat di kawasan Asia. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau memimpin penguatan di kawasan Asia setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps).

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 15.00 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,36 persen atau 54,00 poin menuju level Rp14.838 per dolar AS. Rupiah menjadi mata uang terkuat di kawasan Asia.

Mata uang Asia lain yang terpantau menguat pada perdagangan hari ini adalah peso Filipina yang naik 0,22 persen, yen Jepang naik 0,20 persen, dolar Singapura naik 0,10 persen, dan rupee India naik 0,01 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, mata uang won Korea Selatan terpantau memimpin pelemahan dengan turun sebesar 0,43 persen terhadap dolar AS. Kemudian disusul dengan pelemahan dolar Taiwan yang turun 0,27 persen, yuan China turun 0,15 persen, dan baht Thailand yang turun 0,14 persen.

Adapun Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Selasa (23/8/2022), menyampaikan kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75 persen," kata Perry.

Sejalan dengan keputusan ini, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 3 persen dan suku bunga Lending Facility 4,5 persen.

Menurut Perry, mengatakan keputusan kenaikan suku bunga kebijakan sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non subsidi dan inflasi volatile food.

BI juga memperkuat kebijakan stabilisasi ntr agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Ke depan, tekanan inflasi IHK [indeks harga konsumen] akan meningkat, didorong masih tingginya harga pangan dan energi serta pasokan yang belum stabil," ujarnya.

Sementara itu, Perry menyampaikan bahwa perekonomian global berisiko tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut disertai dengan peningkatan risiko stagflasi dan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

“Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan China berisiko lebih rendah dari proyeksi sebelumnya disertai dengan risiko stagflasi di sejumlah negara dan resesi di negara maju sebagai dampak dari pengetatan kebijakan moneter yang agresif,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper