Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru 130,98 persen menjadi Rp9,9 triliun per Juli 2022.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menjelaskan hingga Juli 2022 telah memperoleh nilai kontrak baru Rp9,90 triliun meningkat 130,98 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun.
Perolehan NKB bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 75,21 persen, proyek swasta sebesar 10,95 persen, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 9,8 persen, dan proyek BUMN dan BUMD sebesar 4,05 persen.
“Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 66,21 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,37 persen, entitas anak usaha sebesar 9,8 persen, proyek gedung sebesar 9,63 persen, EPC sebesar 4,96 persen,” terangnya, dikutip Senin (22/8/2022).
Saat ini emiten berkode WSKT ini tetap fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19.
"Kami juga berupaya meningkatkan kontrak baru baik pasar domestik dengan mengikuti tender pada proyek IKN serta pasar Internasional dengan berpartisipasi pada hubungan G2G Pemerintah Indonesia dan negara lain," jelasnya.
WSKT baru saja melanjutkan ekspansi di luar negeri dengan memenangkan tender proyek Jalan Noefefan - Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste senilai US$22,1 juta setara Rp322 miliar (kurs Rp14.600).
Director of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya menjelaskan kepercayaan ini membuat Waskita sangat bangga karena bisa memberikan kontribusi bagi negara Timor Leste dengan membangun infrastruktur yang baik di Timor Leste khususnya di Oé-Cusse.
Ini bukan proyek pertama kali Waskita di Timor Leste, sebelumnya Waskita juga telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur besar seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato – Noefefan dengan kualitas baik, proyek yang rampung pada 2020.