Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (17/8/2022), tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat. Emas telah melemah tiga hari berturut-turut.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, melemah US$13 atau 0,73 persen dan ditutup di US$1.776,70 per troy ounce. Emas melemah di bawah level support utama US$1.780 per troy ounce.
Harga emas melemah setelah Federal Reserve (The Fed) merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), menunjukkan Federal Reserve percaya bahwa sikap kebijakan yang lebih ketat diperlukan untuk memenuhi mandat ganda pengendalian inflasi dan meningkatkan lapangan kerja.
Harga emas melihat dukungan akhir setelah Federal Reserve mengatakan dalam risalah pertemuan Juli bahwa kenaikan suku bunga AS dapat melambat di beberapa titik jika inflasi terus mundur dari tertinggi empat dekade yang terlihat awal tahun ini.
"Beberapa peserta mengindikasikan bahwa, begitu suku bunga kebijakan telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk mempertahankan tingkat itu untuk beberapa waktu," kata The Fed dalam risalah pertemuan 26-27 Juli, merujuk pada peserta dari pembuat kebijakan FOMC.
Banyak pejabat Federal Reserve juga khawatir tentang pengetatan yang berlebihan dengan risalah pertemuan mengatakan bahwa anggota FOMC waspada terhadap kenaikan suku bunga yang berlebihan dan merasa bahwa kenaikan suku bunga yang melambat mungkin tepat selama kondisi ekonomi yang lebih lemah.
Baca Juga
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (17/8/2022) bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli sebagai akibat dari penurunan harga bensin, lebih baik dari yang diperkirakan.