Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kena Prank Saham Netflix, Short Sellers Rugi Bandar Rp14,71 Triliun

Lonjakan saham Netflix dalam beberapa bulan terakhir justru memukul para pelaku transaksi short selling (jual kosong).
CEO Netflix Reed Hastings./Forbes
CEO Netflix Reed Hastings./Forbes

Bisnis.com, JAKARTA – Investor Wall Street yang bertaruh saham Netflix Inc. dapat melemah gila-gilaan dalam beberapa bulan terakhir kemungkinan mengalami rugi besar.

Mengutip Bloomberg, Selasa (16/8/2022), saham perusahaan streaming terbesar itu telah melonjak 50 persen dari posisi terendahnya pada Mei 2022. Hal tersebut didukung oleh janji manis perusahaan akan fitur baru untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, dan kesuksesan film thriller sci-fi terbaru Stranger Things.

Alhasil lonjakan saham Netflix justru memukul para pelaku transaksi short selling (jual kosong), yakni investor yang meminjam saham dan menjualnya, berharap untuk membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk mendapat untung dari selisihnya. Berdasarkan data S3 Partners, sejak pertengahan Mei, short sellers telah mengalami kerugian mark-to-market sebesar US$996 juta atau setara Rp14,71 triliun.

Pada posisi titik terendah Mei 2022, saham Netflix pernah anjlok 72 persen karena perusahaan menghadapi persaingan yang meningkat, pelanggan yang uangnya tergerus kenaikan inflasi, kemungkinan resesi global dan akhir dari masa kejayaan streaming pasca pandemi. 

Bearishness sangat ekstrim. Saham [Netflix] mencapai level oversold yang ekstrem, dan diperdagangkan dengan diskon besar-besaran dalam hal valuasi, untuk sesama perusahaan streaming,” kata Neil Campling, kepala penelitian teknologi, media dan telekomunikasi Mirabaud Securities.

Kendati demikian, menurut Ihor Dusaniwsky, direktur pelaksana analitik prediktif S3, short sellers saham Netflix yang masih turun 59 persen pada 2022, yang telah bearish sejak awal 2022 masih menghasilkan keuntungan mark-to-market senilai US$$2,69 miliar.

Reli baru-baru ini di saham Netflix mencerminkan optimisme tentang dimulainya versi layanan streaming yang sangat dinanti-nantikan dengan fitur iklan. Netflix juga menindak keras terhadap pembagian kata sandi, dan kehilangan pelanggan kuartal kedua yang lebih ditakuti. Perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan basis pelanggan setelah dua kuartal mengalami kontraksi.

Para pelaku short selling yang semula bertaruh saham Netflix akan turun kemungkinan telah menyerah dan berbalik membeli saham Netflix.

Pada bulan lalu, short sellers telah membeli kembali sekitar 2,4 juta saham senilai US$599 juta, menurut data S3 Partners. Itu adalah penurunan 18 persen dalam jumlah total saham yang di-short sell saat Netflix menguat.

Short sellers saham Netflix telah secara aktif memangkas eksposur pendek mereka setelah laporan pendapatan terbaru perusahaan. Perusahaan memprediksi yang kondisi terburuk segera berakhir dan untuk kuartal ini akan menghasilkan pendapatan atau pertumbuhan pengguna yang lebih baik,” kata Dusaniwsky.

Saham Netflix masih lebih murah dari biasanya setelah rebound. Saham perusahaan dihargai kurang dari 23 kali keuntungan yang diproyeksikan selama 12 bulan ke depan, jauh di bawah rata-rata 10 tahun yakni 80 kali. Sebagai pembanding, price-earnings ratio (PER) Nasdaq 100 berada di 24, sedangkan PER indeks S&P 500 adalah 18.

Adapun investor juga bersiap untuk beberapa volatilitas karena masalah persaingan streaming dan kenaikan biaya, tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Saham Netflix dapat berjalan dengan sangat baik selama 12 hingga 24 bulan ke depan, tetapi mungkin akan ada titik masuk yang lebih baik di musim gugur," kata Matt Maley, kepala strategi pasar Miller Tabak + Co.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper