Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNTR Yakin Target Penjualan Alat Berat Terpenuhi Meski Ada Tantangan Suplai

PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengejar target baru penjualan alat berat sebanyak 4.800 unit pada 2022.
Alat berat merek Komatsu. PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengejar target baru penjualan alat berat sebanyak 4.800 unit pada 2022. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengejar target baru penjualan alat berat sebanyak 4.800 unit pada 2022. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan dan alat berat Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) optimistis dapat mengejar target penjualan alat berat yang sudah disesuaikan hingga akhir tahun. Kendati terdapat tantangan dari sisi suplai pada prinsipal

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Lubis menjelaskan grup UNTR telah melakukan revisi target penjualan perseroan menjadi lebih tinggi.

Penjualan Komatsu mencatat pertumbuhan 111 persen mencapai 2.873 satuan unit pada semester I/2022, mendekati angka volume tahun penuh 2021 yang mencapai 3.088 unit.

"Tidak lama, kami sudah melakukan penyesuaian target penjualan dari 3.600 unit, kami sesuaikan menjadi 4.800 unit, ini masih kami pantau, apabila Komatsu memiliki kemampuan akan digunakan penuhi kebutuhan kami," jelasnya Rabu (10/8/2022).

Penjualan lainnya, UD Trucks mengalami penurunan penjualan menjadi 258 unit per Semester I/2022. Kemudian, penjualan Scania juga turun menjadi 111 unit. Penurunan penjualan tersebut karena suplai yang terbatas.

"Kami juga punya kinerja dari layanan purna jual. Kinerja juga membaik, karena dibutuhkan ketika belum ada alat baru mereka pasti perpanjang usia alat beratnya," katanya.

Penjualan suku cadang UNTR juga meningkat menjadi 36 persen menjadi Rp4,8 triliun dari Rp3,6 triliun per semester I/2022.

Presiden Direktur United Tractors Frans Kusuma menjelaskan permintaan alat berat saat ini luar biasa tinggi, lebih dari 2 kali lipat.

"Dari akhir tahun lalu sudah diskusi prinsipal diakui ada keterbatasan, dilakukan upaya-upaya prinsipal mengalokasikan ke Indonesia bukan hanya dari Jepang termasuk tingkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Ada Komatsu Indonesia yang produksi alat berat, dari peningkatan eksisting plant, dan alokasi negara lain salah satu india, bisa tingkatkan suplai bagi pelanggan," terangnya.

Dia juga menilai tantangan pada 2023 lebih tinggi, karena permintaan jauh lebih banyak dari 2022 ini terutama dari sektor pertambangan baik batu bara dan nikel.

Dia menilai dari prinsipal Komatsu dapat memenuhi kebutuhan permintaan yang tinggi. Namun, dari UD Trucks dan Scania menghadapi kesulitan karena lebih sensitif terhadap ketiadaan suku cadang microchip dalam kendaraan.

"Masalah trucks lebih sensitif adanya kekurangan microchip, di Truk ini sisi Komatsu untuk 100 ton ke atas, Scania 30--40 ton. Di Scania ini permintaan sangat tinggi dibandingkan dengan kemampuan suplai, produk eropa terimbas krisis energi Eropa menambah kesulitan tambah suplai," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper