Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

HUT ke-45 Pasar Modal, Perusahaan Efek Minta Sinergi Ditingkatkan

Sinergi antar direktorat di OJK perlu ditingkatkan seiring peningkatan pelayanan OJK.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 09 Agustus 2022  |  19:51 WIB
HUT ke-45 Pasar Modal, Perusahaan Efek Minta Sinergi Ditingkatkan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis - Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar modal Indonesia bakal berulang tahun ke-45 pada Rabu (10/8/2022). Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menilai tantangan saat ini berpusat pada sektor investor dan regulator.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Rudy Utomo menjelaskan selama 45 tahun ada pencapaian yang berkesan yaitu jumlah investor muda bertambah cukup signifikan.

"Namun, tantangannya perlu tingkat literasi yang seimbang dengan inklusi yang ada di Indonesia," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/8/2022).

Selanjutnya, dia menilai perlu adanya pengembangan jumlah variasi produk di pasar modal. Kemudian, sinergi antar direktorat di OJK juga perlu ditingkatkan seiring peningkatan pelayanan dan kecepatan atas proses yang dilakukan melalui OJK.

"Harapannya OJK dan Self-Regulatory Organizations [SRO] dapat lebih bersinergi dengan seluruh asosiasi dan stakeholder di lingkungan pasar modal," terangnya.

Dari sisi jumlah emiten baru, pasar Indonesia paling aktif dengan jumlah perusahaan tercatat sebanyak 41 perusahaan sepanjang tahun berjalan 2022.

Di sisi lain, jumlah investor di pasar modal terus meningkat menjadi 9,3 juta, termasuk investor reksa dana yang mencapai 8,64 juta hingga Juli 2022.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun menorehkan kinerja paling cemerlang di Asia, terlihat dari return yang mencapai 7,65 persen secara tahun berjalan, disusul indeks bursa saham Singapura (STI) 5,7 persen dan indeks bursa saham India (NSE) 0,32 persen.

Dari sisi regulasi, BEI telah menerapkan multiple voting share atau saham dengan hak suara multipel (SHSM) untuk membuka jalan bagi perusahaan rintisan masuk ke pasar modal dengan tetap menjaga visi dan misi para pendiri.

Selain itu, BEI terus mengembangkan indeks acuan serta menyusun papan pencatatan dan pengembangan instrumen investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa efek indonesia asosiasi perusahaan efek indonesia IHSG pasar modal indonesia
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top