Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah Tipis usai Anjlok Tergerus Data NFP AS Pekan Lalu

Harga emas melemah 0,9 persen pada hari Jumat pekan lalu setelah data nonfarm payrolls (NFP) AS melonjak lebih dari dua kali lipat dari perkiraan ekonom.
Emas comex/Reuters
Emas comex/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah tipis perdagangan Senin (8/8/2022) setelah mencatatkan penurunan terbesar dalam dua pekan menyusul data lapangan kerja AS yang kuat yang meredam kekhawatiran resesi.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2022 terpantau melemah 0,16 persen atau 2,9 poin ke level US$1.788,30 per troy ounce pada pukul 12.28 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,1 persen atau 1,86 poin ke level US$1.773,64 per troy ounce.

Harga emas melemah 0,9 persen pada hari Jumat (5/8) setelah data nonfarm payrolls (NFP) AS melonjak lebih dari dua kali lipat dari perkiraan ekonom. data ini mendorong kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS, sehingga mengurangi daya tarik emas yang tidak menawarkan return.

Data yang kuat ini mendukung kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin bulan depan, sejalan dengan langkah serupa pada bulan Juni dan Juli. Hal ini juga berarti bank sentral mungkin perlu menjaga suku bunga tetap tinggi lebih lama, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan suku bunga pada tahun 2023.

Data inflasi AS pada akhir pekan diperkirakan memberikan lebih banyak petunjuk di mengenai jalur pengetatan moneter The Fed.

Logam mulia masih reli selama tiga pekan terakhir menyusul kekhawatiran resesi global dan meningkatnya ketegangan AS-China. Beijing telah melakukan latihan militer di udara dan laut di sekitar Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke sana pekan lalu.

Kepemilikan emas batangan dalam reksa dana yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF) belum meningkat, setelah jatuh selama delapan minggu berturut-turut.

Kepala analis komoditas Kotak Securities Ltd Ravindra Rao mengatakan dukungan dari ketegangan geopolitik terhadap emas kini tengah diimbangi oleh penguatan dolar AS pascalaporan tenaga AS yang kuat dan komentar hawkish dari pejabat The Fed.

“Kondisi ETF menunjukkan kurangnya minat investor meskipun adanya kenaikan harga baru-baru ini,” ungkap Rao seperti dikutip Bloomberg, Senin (8/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper