Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII), melalui PT Energia Prima Nusantara atau EPN resmi menambah kepemilikan saham di PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), operator Pembangkit Listrik Mini Hydro (PLTM).
Adapun EPN merupakan anak usaha United Tractor yang menekuni bisnis di sektor energi yang ramah lingkungan atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Henry Artoko mengemukakan sudah menerima informasi dari pemegang saham ACEI, telah dilakukannya penandatanganan perjanjian jual beli (CSPA) antara EPN dan ACEI Singapore (penjual) untuk menambah kepemilikan EPN melalui pembelian saham ARKO yang dimiliki oleh ACEI Singapore sebesar 21,61 persen.
“Transaksi penambahan kepemilikan saham di ARKO dilakukan Grup Astra melalui anak perusahaannya, yaitu UNTR. Total nilai transaksi pembelian mencapai Rp176,5 miliar, sehingga total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR di ARKO bertambah menjadi sebesar 31,49 persen,” katanya, Senin (8/8/2022).
Menurut Aldo, transaksi penambahan kepemilikan saham ini sangat penting bagi perseroan. Hal ini karena Grup Astra dan ARKO memiliki visi misi yang sama dalam pengembangan energi baru terbarukan untuk Indonesia.
Dengan masuknya Grup Astra ke dalam ARKO, ARKO yakin bisa mempercepat perkembangan energi baru terutama untuk mendapatkan proyek-proyek yang berskala besar dengan kapasitas di atas 25 MW per project guna merealisasikan visi perusahaan.
Baca Juga
Visi utamanya yakni meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di Tanah Air.
“Harapan ini tentunya didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental ARKO yang kuat,” ungkap Aldo.
Transaksi ini mendatangkan banyak manfaat bagi ARKO. ARKO bisa masuk ekosistem perusahaan yang sudah mature dengan corporate culture yang baik dan bisa bertumbuh lebih cepat lagi.
“Kami bisa memanfaatkan resource dari Grup Astra atau United Tractor untuk keperluan perkembangan perusahaan di masa depan,” katanya.
Selain itu, transaksi ini juga merupakan validasi bagi ARKO sebagai perusahaan berkembang yang mempunyai fundamental kokoh, GCG yang baik dan prospek usaha yang kuat.
Tidak hanya itu, menurut Aldo, dengan kerja sama ini, ARKO memiliki akses yang lebih baik ke pembiayaan untuk proyek yang lebih besar dan penerapan GCG yang lebih baik.
Aldo menambahkan, ARKO menyiapkan belanja modal Rp 200 miliar–Rp 250 miliar pada 2022 untuk ekspansi pembangkit listrik tenaga air.
“Kami juga berencana membelanjakan modal untuk proyek energi terbarukan lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp20 miliar di 2022,” jelasnya.
Aldo mengemukakan, ARKO saat ini mengoperasikan 17,4 MW pembangkit listrik ramah lingkungan dan sedang membangun 15,4 MW pembangkit listrik tenaga air.
ARKO juga sudah memiliki proyek-proyek di masa depan yang siap di kembangkan untuk di bangun dengan total kapasitas sampai 50 MW.
ARKO juga sedang mengincar proyek-proyek pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas diatas 25 MW per project untuk di kembangkan 3-4 tahun ke depan.