Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah IPO, Jhonlin Agro JARR Siap Ekspansi Pabrik CPO

PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berencana menggunakan sebagian dana IPO untuk pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Seremoni pencatatan saham perdana PT Jhonlin Agro Raya Tbk dengan kode saham JARR sebagai Perusahaan Tercatat ke-33 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Kamis (4/8/2022)/Dok.BEI
Seremoni pencatatan saham perdana PT Jhonlin Agro Raya Tbk dengan kode saham JARR sebagai Perusahaan Tercatat ke-33 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022, Kamis (4/8/2022)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi setelah resmi melakukan IPO pada hari ini, Kamis (4/8/2022).

Corporate Secretary Jhonlin Agro Raya Irena Cyntia Dewi Putri menjelaskan menjelaskan, perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

Sementara itu, sekitar 79 persen dana dialokasikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka mendukung strategi pertumbuhan perseroan.

Ia melanjutkan, pabrik PKS teranyar perusahaan akan memiliki kapasitas 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Pembangunan pabrik tersebut direncanakan rampung pada akhir tahun depan.

"Untuk pabrik PKS kami rencanakan selesai pada Desember 2023 dalam rangka pengelolaan operasional yang efektif dan efisien untuk mencapai biaya produksi yang rendah dan produktivitas yang tinggi," jelasnya saat dihubungi, Kamis (4/8/2022).

Irena melanjutkan, hasil produk jadi dari MKS tersebut, yaitu CPO dan Palm Kernel (PK), akan digunakan untuk sejumlah keperluan.

Produksi CPO akan digunakan seluruhnya sebagai bahan baku Biodiesel. Sementara, PK akan dijual ke Perusahaan Afiliasi yang memiliki Pabrik Kernel Oil (PKO).

Selanjutnya, Jhonlin Agro Raya juga akan melakukan diversifikasi bisnis ke minyak goreng. Hal ini dilakukan dengan membangun pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 ton olah per hari. Pabrik tersebut direncanakan selesai serta dapat beroperasi pada akhir 2022.

Ia mengatakan, diversifikasi ini sejalan dengan rencana perseroan untuk membuat end to end product.

"Seiring dengan terpenuhinya bahan baku CPO untuk produksi Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester (FAME), maka kedepannya ketersediaan bahan baku menjadi lebih stabil," pungkasnya.

Selain itu, JARR juga berencana untuk melakukan perluasan areal tanam. Irena menjelaskan, saat ini luas area tertanam milik perusahaan adalah sebesar 9.538 hektare.

Perusahaan menargetkan luas tersebut akan nik menjadi lebih dari 12.929 hektare pada tahun 2026 mendatang. Perluasan ini seiring dengan upaya JARR dalam meningkatkan jumlah produksi TBS.

Ia menambahkan, produksi TBS Perseroan saat ini masih dijual kepada pihak ekstenal. Namun, setelah dimulainya operasional PKS baru, seluruh produksi akan terserap seluruhnya oleh pabrik tersebut dan hanya dapat memenuhi sebagian kebutuhan PKS perusahaan.

Untuk menjaga ketersediaan bahan baku, perusahaan tidak hanya akan mengandalkan CPO yang dihasilkan sendiri, namun juga melakukan pembelian CPO dari pihak luar, Pembelian ini terutama dengan Perusahaan Afiliasi yang dapat menyediakan CPO pada harga diskon sehingga memberi kuentungan kompetitif bagi biaya produksi Perseroan.

"Selanjutnya, pembelian atas kebutuhan CPO yang belum terpenuhi akan diperoleh dari pihak ketiga lainnya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper