Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jhonlin Agro (JARR) Haji Isam dan AMMS Listing Besok, Siap Borong?

PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (3/8/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021). PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (3/8/2022). BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021). PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (3/8/2022). BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan dua emiten baru besok, Kamis (3/8/2022). Dua emiten tersebut adalah emiten perkebunan dan pengolahan minyak sawit milik Haji Isam PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) dan emiten bidang produksi budidaya ikan air payau PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS).

Sebagaimana diketahui, Jhonlin Agro Raya menawarkan 12,22 miliar saham, dengan harga final Rp300 per saham. Dalam IPO ini, Jhonlin mengincar dana segar sebanyak-banyaknya Rp366,8 miliar.

Dana dari hasil penawaran umum ini sebesar 21 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Penggunaan dana ini dikategorikan perseroan sebagai capital expenditure.

Lalu, sekitar 79 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja, yakni untuk pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure oleh perseroan.

Sementara itu, Agung Menjangan Mas menawarkan 24 juta saham baru ke publik dengan harga final Rp100 per saham. Perseroan mengincar dana IPO sebanyak Rp24 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk membiayai operasional usaha dan modal kerja.

Sekitar 13,63 persen akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 1 unit mesin excavator PC-300 untuk melakukan pembersihan kotoran yang menumpuk dan pengerukan tanah dari pihak ketiga.

Selain itu, sekitar 4,55 persen akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 2 mobil dyna dump truck untuk pengangkutan hasil panen, dan hasil pengerukan kotoran atau tanah dalam proses pasca panen dengan kapasitas 8–10 ton dari pihak ketiga dan 6,82 persen akan digunakan untuk pembelian alat berat.

Sementara itu, sekitar 75 persen untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional dan modal kerja perseroan di antaranya namun tak terbatas untuk biaya gaji dan tunjangan karyawan, keperluan kantor, biaya marketing dan biaya operasional lainnya.

Sebelumnya, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan, dua calon emiten ini, beserta emiten-emiten baru seperti DEWI dan AXIO telah membukukan pertumbuhan kinerja yang fantastis.

Dia menjelaskan, kedua emiten tersebut belum lama ini memperoleh kontrak yang nilainya signifikan, sehingga mendongkrak pertumbuhan kinerjanya dalam satu hingga dua tahun terakhir.

"Hal ini menjadi bekal positif emiten diatas untuk meyakinkan para investor, karena masih berada dalam fase pertumbuhan yang tinggi," kata Pandhu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper