Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Aksi Akuisisi Saham oleh Emiten, Pertanda Apakah Ini?

Emiten-emiten ramai melakukan aksi akuisisi yang dinilai sebagai langkah emiten memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih lebih kuat daripada tekanan.
Emiten-emiten ramai melakukan aksi akuisisi yang dinilai sebagai langkah emiten memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih lebih kuat daripada tekanan global. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Emiten-emiten ramai melakukan aksi akuisisi yang dinilai sebagai langkah emiten memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih lebih kuat daripada tekanan global. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten ramai melakukan aksi akuisisi yang dinilai sebagai langkah emiten memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih lebih kuat daripada tekanan global.

Sejumlah akuisisi bernilai jumbo menarik diperhatikan seperti DSSA yang mengakuisisi saham pertambangan di Australia Dampier Coal Pty Ltd sebesar US$1,35 miliar setara Rp20,11 triliun.

Adapula akuisisi grup Astra, ASII yang membeli 49,56 persen saham Bank Jasa Jakarta senilai Rp3,87 triliun, juga akuisisi PANI yang memasuki lini bisnis real estate dengan total nilai Rp6,49 triliun.

Perusahaan tambang Saratoga MDKA juga tak mau kalah mengembangkan portofolio tambang nikel total Rp5,7 triliun, serta EXCL yang mengakuisisi Hipernet Indodata senilai Rp321,3 miliar guna meningkatkan produk ke pelanggan korporasi.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menerangkan para emiten benar-benar memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi melalui aksi akuisisi tersebut.

"Mereka melihat pemulihan ekonomi kian berkelanjutan yang ditopang oleh kuatnya fundamental ekonomi serta fiskal berjalan Indonesia," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (2/8/2022).

Nico juga mengakui variabel risiko yang beredar di pasar saat ini tidak dipungkiri dapat mengganggu stabilitas pemulihan ekonomi.

Namun, kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, telah membuktikan dapat menjadi negara alternatif investasi di Asia nomor satu.

"Sehingga hal ini tentu saja memberikan daya tarik tersendiri bagi investor. Memang benar, volatilitas di pasar keuangan kian meningkat, tetapi kalau kita perhatikan, capital inflow masih terjadi di sektor riil," paparnya.

Arus modal asing masuk tersebut merupakan salah satu daya tarik tersendiri, meskipun memang secara dampak baru dirasakan jangka panjang.

"Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor yakin, perekonomian kian mampu untuk menghadapi ketidakpastian di pasar, meskipun nilai risiko tersebut tentu tidak bisa dihilangkan," katanya.

Pilarmas Investindo menerangkan sejumlah saham masih memiliki prospek yang sangat baik. Nico merekomendasikan saham MEDC, BUKA, EXCL, KLBF, ASII, dan MDKA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper