Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitratel Akuisisi Menara Pakai Dana IPO, Potensi Return Rp6,9 Triliun?

Emiten menara Mitratel menyebut akuisisi 6.000 menara Telkomsel yang menggunakan dana IPO bakal menambah potensi pendapatan backlog sekitar Rp6,9 triliun.
Direktur Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama MTEL Thedorus Adi Hartoko (tengah), dan Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama dalam Media Gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.
Direktur Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama MTEL Thedorus Adi Hartoko (tengah), dan Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama dalam Media Gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menyebut akuisisi 6.000 menara Telkomsel yang menggunakan dana IPO bakal menambah potensi pendapatan backlog sekitar Rp9,6 triliun hingga 10 tahun mendatang.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pihaknya mendapatkan tambahan pendapatan backlog senilai Rp6,9 triliun untuk 10 tahun ke depan. Jika dijumlahkan dengan kontrak MTEL saat ini, maka MTEL telah mengantongi kontrak Rp42 triliun untuk 10 tahun mendatang.

"Sejak 2018 sampai saat ini, pertumbuhan dari kontrak-kontrak di Mitratel ada di 26 persen. Ini jumlah growth yang sangat signifikan," tutur Hendra dalam Media Gathering Mitratel di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Dia menjelaskan, 6.000 menara Telkomsel yang diakuisisi ini memiliki jumlah tenant 6.014, dengan 87 persen lokasinya berada di perkotaan, dan 13 persen di area suburban atau remote area. Akuisisi ini menambah total menara MTEL menjadi sekitar 35.000 menara.

Hendra melanjutkan, akuisisi ini menekan tenancy ratio MTEL menjadi 1,4 kali. Pasalnya, menara yang diakuisisi dari Telkomsel ini hanya memiliki tenancy ratio 1 kali.

Lebih lanjut, dari transaksi ini, dia menyebut MTEL tidak hanya membeli 6.000 menara dari Telkomsel, tetapi MTEL juga mendapatkan komitmen dari Telkomsel untuk membangun 1.000 menara baru ke depan selama 3 tahun.

Adapun nilai timbal balik atas komitmen untuk memesan sewa menara telekomunikasi 1.000 unit dari Telkomsel tersebut adalah sebesar Rp450 miliar.

Sementara itu, Manajemen Mitratel dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, MTEL mengakuisisi 6.000 menara miliki Telkomsel, dan akan menyewakan kembali 6.000 menara tersebut ke Telkomsel.

MTEL juga memiliki janji serta komitmen dari Telkomsel untuk memesan 1.000 menara BTS dari MTEL dalam waktu 3 tahun mendatang, serta sewa menyewa atas 712 lahan milik Telkomsel oleh perseroan di mana menara didirikan.

"Nilai transaksi adalah sebesar Rp10,28 triliun yang mana jumlah tersebut juga termasuk sewa lahan milik Telkomsel yang dibayarkan oleh perseroan dan timbal balik yang dibayarkan oleh perseroan terkait komitmen dan janji pemesanan BTS oleh Telkomsel kepada perseroan," ucap manajemen, Selasa (2/8/2022).

Manajemen melanjutkan, transaksi akuisisi menara milik Telkomsel merupakan salah satu komitmen manajemen atas alokasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO) yang telah disampaikan pada prospektus saat perseroan melakukan IPO.

Transaksi akuisisi menara milik Telkomsel dilakukan dengan menggunakan dana hasil IPO, yang dapat berdampak positif terhadap kenaikan harga saham perseroan ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper