Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jurus Bukalapak Balikkan Rugi Rp 767 Miliar Jadi Untung Rp 8 Triliun

BUKA mengakui, laba operasional sebesar Rp8,6 triliun tersebut didapatkan dari laba nilai investasi marked-to-market dari BBHI.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I/2022. Nilainya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih yang diperoleh pada kuartal I/2021 ini ditopang oleh laba investasi bersama di PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Dalam laporan keuangan semester I/2022, Bukalapak mengungkapkan laba usaha ini termasuk laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp9,79 triliun.

Manajemen BUKA mengakui, laba operasional sebesar Rp8,6 triliun tersebut didapatkan dari laba nilai investasi marked-to-market dari BBHI.

Saat ini, BUKA tercatat menggenggam sebanyak 11,49 persen saham BBHI atau sebanyak 2,49 miliar saham. Saat ini, harga saham BBHI tercatat berada pada posisi Rp3.670 per saham, atau telat turun 8,81 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).

Sementara itu, pendapatan Bukalapak pada kuartal II/2022 tumbuh sebesar 105 persen menjadi Rp903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kinerja pendapatan Bukalapak meningkat sebesar 96 persen dari semester I/2021 sebesar Rp863 miliar, menjadi Rp1,691 triliun pada semester I/2022.

Lebih lanjut, margin kontribusi marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1 persen di semester I/2021 menjadi 0,3 persen di semester I/2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5 persen di semester I/2021 menjadi -0,4 persen di semester I/2022.

Selanjutnya, BUKA membukukan laba operasional sebesar Rp8,6 triliun pada semester I/2022, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209 persen dari rugi operasional sebesar Rp776 miliar pada semester I/2021. Peningkatan kinerja ini terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. (BBHI)

"Oleh karena itu, perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp8,59 triliun pada semester I/2022, atau meningkat sebesar 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp767 miliar pada semester I/2021," kata manajemen BUKA, Senin (1/8/2022).

Manajemen melanjutkan, meskipun BUKA telah mencatat laba bersih pada semester I/2022, BUKA tetap memiliki fokus pada kinerja operasional. Oleh karena itu, manajemen BUKA tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja.

Sebelumnya, CGS CIMB Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan pendapatan Mitra dan marketplace BUKA sepanjang 2022 akan melampaui konsensus Bloomberg, sebesar 7 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh akselerasi monetisasi perusahaan karena bisnis marketplace perusahaan tengah menambah nilai komisi merchant sebesar 50- 100 basis poin, efektif per 1 Juli 2022.

CGS CIMB Sekuritas juga menilai masuknya merek regional akan memberikan kontribusi pertumbuhan TPV Mitra sehingga menghasilkan tingkat penerimaan yang lebih tinggi dalam waktu dekat.

"Selain itu, meskipun masih kecil di bawah 10 persen dari keseluruhan TPV, pasar khusus yang sedang berkembang, seperti Itemku [gaming], akan menghasilkan take-rate yang lebih tinggi di masa depan," tulis CGS CIMB Sekuritas, bulan lalu (6/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper