Bisnis.com, JAKARTA - PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) telah resmi melantai di bursa melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) pada hari ini, Selasa (2/8/2022).
Corporate Secretary RCCC Felice Livia Wijaya mengatakan perusahaan menawarkan sebanyak 150 juta saham atau sebanyak – banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Harga penawaran umum perdana RCCC adalah Rp135 setiap saham. Dengan demikian, RCCC akan meraih dana sebesar Rp20,25 miliar dari penawaran perdana ini.
Sementara itu, berdasarkan prospektus perusahaan dari laman KSEI menyebutkan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk beberapa keperluan.
Pertama, sekitar 75,17 persen akan digunakan untuk pembelian sejumlah unit truk bekas. Beberapa armada yang akan dibeli RCCC terdiri dari tronton loss bak Isuzu sebanyak 3 unit, tronton loss bak Hino 12 unit, tronton dump Hino sebanyak 2 unit, trailer loss bak Hino 3 unit, trailer tangki Hino 2 unit dan tronton tangki Isuzu sebanyak 5 unit.
Kedua, sekitar 9,22 persen akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX) RCCC dalam rangka mendukung kegiatan usaha RCCC, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran biaya gaji pengemudi, biaya solar dan tol.
Baca Juga
Ketiga, sekitar 7,59 persen digunakan untuk pembelian persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi dengan mempertimbangkan harga dan ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan oleh RCCC.
Keempat, sekitar 2,99 persen dana akan digunakan untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama 2 tahun sesuai dengan Perjanjian Sewa Menyewa No. 011/KNT-CCIE/ II/2022 tanggal 07 Februari 2022 antara PT Cibinong Center Industrial Estate dengan perseroan sekitar Rp550,80 juta
Kelima, sebanyak 2,20 persen akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil penawaran umum yakni sekitar Rp351 juta dan digunakan untuk biaya KIR 27 unit armada truk yang dibeli dari hasil penawaran umum yakni sekitar Rp54 juta.
Keenam, sebesar 1,70 persen dana IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru berupa pagar, jalan masuk, pos keamanan, pengerasan area parkir serta pemasangan instalasi listrik maupun saluran air dengan biaya sekitar Rp 314,20 juta.
Selanjutnya, dana sekitar 0,37 persen dialokasikan untuk pembelian alat GPS untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga, yaitu PT Easygo Indonesia; dan terakhir, sekitar 0,76 persen dana IPO akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga, yaitu PT Asuransi Sinar Mas sebesar Rp139,53 juta.