Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro ADRO Kejar Produksi Batu Bara 60 Juta Ton, Kedua Terbesar di Indonesia

Adaro akan meningkatkan produksi batu bara pada semester II/2022 untuk mencapai target tahunan 58 juta-60 juta ton.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Adaro akan meningkatkan produksi batu bara pada semester II/2022 untuk mencapai target tahunan 58 juta-60 juta ton. /adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Adaro akan meningkatkan produksi batu bara pada semester II/2022 untuk mencapai target tahunan 58 juta-60 juta ton. /adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu bara 58 juta-60 juta ton pada tahun Oleh karena itu, perusahaan akan memacu produksi di semester I/2022 setidaknya hingga 30 juta ton.

Adaro Energy mencatat produksi batu bara sejumlah 28,01 juta ton pada semester I/2022, atau naik 6 persen dari 26,49 juta ton pada semester I/2021. Untuk mengejar target 60 juta ton, perusahaan bisa meningkatkan produksi batu bara sekitar 30 juta-32 juta ton.

"Saat ini, perusahaan mempertahankan target produksi 2022 yang berkisar 58 juta– 60 juta ton dengan perkiraan bahwa operasi pengambilan batu bara akan meningkat pada semester II/2022 dengan adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat," papar manajemen ADRO dalam keterangan resmi, Senin (1/8/2022).

Untuk mengatasi hambatan dalam memperoleh alat berat, salah satu entitas perusahaan Adaro, yakni PT Saptaindra Sejati (SIS), telah menunjuk satu kontraktor baru yang memiliki kapasitas peralatan untuk membantu pencapaian target produksi PT Adaro Indonesia.

Pada semester I/2022, volume penjualan batu bara Adaro naik 7 persen menjadi 27,50 juta ton dari 25,78 juta di periode yang sama tahun sebelumnya, karena produk E4700 yang meliputi 49,3 persen penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para pelanggan.

Kontribusi penjualan batu bara Adaro ialah pasar Indonesia 23 persen, Asia Tenggara 23 persen, Asia Timur Laut 27 persen, India 15 persen, China 10 persen, Eropa 1 persen, dan lainnya 1 persen.

"Walaupun dari kuartal ke kuartal penjualan batu bara ke pasar domestik dapat berfluktuasi, dengan adanya kontrak berbasis volume tahunannya perusahaan tetap menargetkan untuk menyumbangkan 25 persen-27 persen penjualan ke pasar domestik di Indonesia," jelas Adaro.

Perusahaan yang dinakhodai Garibaldi 'Boy' Thohir ini melaporkan penurunan 11 persen pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I/2022, dari sebelumnya 115,22 Mbcm.

Penurunan ini didorong oleh penurunan sebesar 17 persen pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I/2022 turun menjadi 3,64 kali dari 4,35 kali.

Secara kuartalan, pada kuartal II/2022, produksi batu bara naik 17 persen menjadi 15,9 juta ton dari 13,64 juta ton pada kuartal II/2021. Volume produksi secara kuartalan setidaknya mencapai level tertinggi sejak 2017 atau 5 tahun terakhir.

Tingginya pertumbuhan produksi berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan batu bara yang mencapai 15,3 juta ton, atau 16 persen lebih tinggi secara y-o-y dari 13,2 juta ton. Pada kuartal ini, produk E4700 meliputi 38,5 persen penjualan dibandingkan 25,5 persen pada kuartal II/2021.

Total volume pengupasan lapisan penutup pada 2Q22 turun 14 persen menjadi 53,85 Mbcm dari 62,68 Mbcm pada 2Q21, sehingga nisbah kupas tercatat sebesar 3,4 kali.

"Manajemen Adaro memperkirakan bahwa perusahaan akan dapat mencapai target produksi batu bara tahun 2022, namun, karena cuaca buruk dan tantangan industrial dalam mendapatkan alat berat, nisbah kupas 2022 mungkin akan lebih rendah daripada target," imbuh manajemen.

Adapun, Adaro merupakan produsen batu bara kedua terbesar di Indonesia. Di peringkat pertama, ada entitas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang menargetkan produksi 83 juta-86 juta ton batu bara pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper