Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan pertumbuhan produksi dan penjualan batu bara pada semester I/2022.
Adaro Energy mencatat produksi batu bara sejumlah 28,01 juta ton pada semester I/2022, atau naik 6 persen dari 26,49 juta ton pada semester I/2021.
"Saat ini, perusahaan mempertahankan target produksi 2022 yang berkisar 58 juta– 60 juta ton dengan perkiraan bahwa operasi pengambilan batu bara akan meningkat pada semester II/2022 dengan adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat," papar manajemen ADRO dalam keterangan resmi, Senin (1/8/2022).
Untuk mengatasi hambatan dalam memperoleh alat berat, salah satu entitas perusahaan Adaro, yakni PT Saptaindra Sejati (SIS), telah menunjuk satu kontraktor baru yang memiliki kapasitas peralatan untuk membantu pencapaian target produksi PT Adaro Indonesia.
Pada semester I/2022, volume penjualan batu bara Adaro naik 7 persen menjadi 27,50 juta ton dari 25,78 juta di periode yang sama tahun sebelumnya, karena produk E4700 yang meliputi 49,3 persen penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para pelanggan.
Perusahaan yang dinakhodai Garibaldi 'Boy' Thohir ini melaporkan penurunan 11 persen pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I/2022, dari sebelumnya 115,22 Mbcm.
Baca Juga
Penurunan ini didorong oleh penurunan sebesar 17 persen pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I/2022 turun menjadi 3,64 kali dari 4,35 kali.
Secara kuartalan, pada kuartal II/2022, produksi batu bara naik 17 persen menjadi 15,9 juta ton dari 13,64 juta ton pada kuartal II/2021. Tingginya pertumbuhan produksi berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan batu bara yang mencapai 15,3 juta ton, atau 16 persen lebih tinggi secara y-o-y dari 13,2 juta ton. Pada kuartal ini, produk E4700 meliputi 38,5 persen penjualan dibandingkan 25,5 persen pada kuartal II/2021.
Total volume pengupasan lapisan penutup pada 2Q22 turun 14 persen menjadi 53,85 Mbcm dari 62,68 Mbcm pada 2Q21, sehingga nisbah kupas tercatat sebesar 3,4 kali.
"Manajemen Adaro memperkirakan bahwa perusahaan akan dapat mencapai target produksi batu bara tahun 2022, namun, karena cuaca buruk dan tantangan industrial dalam mendapatkan alat berat, nisbah kupas 2022 mungkin akan lebih rendah daripada target," imbuh manajemen.