Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Internatinal Tbk. (ASII) dan Toyota Motor Corporation mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) 50:50 yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan komersial dengan pelayanan lengkap bernama PT Mobilitas Digital Indonesia.
Masing-masing perusahan membentuk JV teranyar ini melalui anak usaha PT Arya Kharisma (AKH) dan Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd. Perusahaan patungan ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV/2022.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan pembentukan JV ini akan memperluas dan memperkuat kemitraan antara Astra dan Toyota. Perseroan berharap Mobilitas Digital Indonesia dapat berperan dalam meningkatkan kelancaran mobilitas arus distribusi dan transportasi di Indonesia.
“JV ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (17/9/2022).
Presiden Direktur AKH Gidion Hasan menambahkan pada tahap awal, JV ini akan fokus menjalankan usaha penyewaan kendaraan komersial di Jawa. Seluruh masyarakat umum termasuk pelaku usaha skala kecil hingga besar dapat menikmati penyewaan kendaraan komersial yang efektif, efisien dan berdaya saing yang disediakan oleh Mobilitas Digital Indonesia.
Sementara itu, Chief Executive Officer TMC Region Asia dan Presiden TMAP Hao Quoc Tien menjelaskan, JV ini adalah pilar yang tidak terpisahkan dalam strategi perusahaan untuk mewujudkan visi Toyota ‘Mobility for All’ di Asia.
Baca Juga
“Astra adalah mitra lama kami yang terpercaya, dan saya senang bahwa kami memasuki fase baru dari kolaborasi kami dengan perusahaan baru ini. Saya yakin bahwa kami akan dapat berkontribusi pada ‘mass production of happiness’ di Indonesia, dengan menyediakan solusi mobilitas yang efisien dan berkualitas,” tambahnya.
Ekspansi baru Astra melalui JV ini juga menangkap momentum pemulihan perekonomian nasional yang menunjukkan potensi pasar pada sektor transportasi dan logistik.
Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu pendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional adalah sektor transportasi dan pergudangan ataupun logistik.
Pada kuartal I/2022, sektor transportasi dan logistik tumbuh 15,79 persen, tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 4,62 persen.