Bisnis.com, JAKARTA – Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini bila tidak mampu menembus level 6.908.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova megatakan IHSG ditutup menguat 0,19 persen ke level 6871.537 pada akhir perdagangan 26 Juli 2022.
“Tetapi, IHSG berpotensi melemah karena berada di bawah Fibonacci retracement 50 persen dari wave [w] di 6.908 berdasarkan skenario alternative,” katanya dalam riset harian, Rabu (27/8/2022).
Namun, Ivan mengatakan bila terjadi penguatan ke atas 6908 akan memperpanjang struktur wave [x] menuju 6990 atau bahkan 7107. Menurutnya, level support IHSG berada di 6826, 6775 dan 6693, sementara level resistennya di 6908, 6990 dan 7107. Berdasarkan indicator MACD menandakan momentum bullish.
Ivan merekomendasikan beberapa saham. Misalnya, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan status buy on weakness. Menurutnya, INCO ditutup menguat di level 5700 pada 26 Juli 2022. INCO akan melanjutkan tren naik karena harga berada di atas garis SMA-20. Target terdekat mengacu analisis Fibonacci retracement yaitu di level 6050. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau buy on weakness pada rentang harga 5600-5700 dengan target harga terdekat di 6050.
Selanjutnya, Ivan juga memilih saham BMRI yang ditutup menguat di level 8000 pada 26 Juli 2022. BMRI diperkirakan dapatmencapai target harga terdekat di level 8100 karena menembus resisten fraktal di 8000 pada hari Selasa. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau take profit sebagian di 8100 sebagai target harga terdekat.
Baca Juga
Terakhir, BBTN ditutup melemah di level 1455 pada 26 Juli 2022. BBTN berpeluang mencapai Fibonacci retracement 23.6 persen dari wave [c] dari 2 sebagai resisten terdekat. Fase uptrend akan berlanjut selama harga berada di atas garis SMA-20. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau buy on weakness pada rentang harga 1430-1450 dengan target harga terdekat di level 1500.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG berhasil ditutup menguat 0,39 persen ke level 6.892 jelang meeting The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG berada pada posisi 6.877.28 atau naik 0,08 persen. Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak pada rentang 6.861 - 6.911.
Tercatat, 238 saham menguat, 259 saham melemah 177 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.081,27 triliun.
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar sejauh ini setelah menguat 14,29 persen ke Rp840.
Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) yang naik 9.13 persen ke Rp2.630, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang menguat 5,83 persen ke level Rp37.675 serta PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan kenaikan 3,89 persen ke Rp2.670.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 6.900. IHSG sempat mencatatkan posisi terendahnya pada 6.887,24 beberapa saat setelah pembukaan.
Tercatat 183 saham menguat, 74 saham melemah dan 228 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.093 triliun.