Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham total sebesar Rp260 miliar.
Jumlah dividen tersebut setara dengan Rp14 per saham dan sekitar 15 persen dari alokasi penggunaan laba bersih tahun buku 2021.
Pada 2021, CTRA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun dari total pendapatan sebesar Rp9,7 triliun. Pendapatan tersebut diperoleh dari segmen pengembangan properti yang meliputi penjualan rumah hunian, ruko, apartemen, dan gedung perkantoran tercatat sebesar Rp8 triliun.
Sedangkan pendapatan dari segmen pendapatan berulang yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel, sewa kantor, dan rumah sakit mencapai Rp1,7 triliun.
“Perolehan pendapatan dan laba bersih CTRA di 2021 ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah perusahaan, sekaligus menjadi bentuk komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan Grup Ciputra dalam meningkatkan performa kerja di tengah tantangan pandemi Covid-19,” ungkap Direktur Utama Ciputra, Candra Ciputra dalam paparan publik, Rabu (27/7/2022).
Mengenai sahamnya, CTRA hari ini diperdagangkan stagnan di 870 usai mengantongi pembelian oleh asing total senilai Rp70,12 juta.
Baca Juga
Perkembangan sahamnya sepanjang tahun ini masih merah, dengan penurunan 10,31 persen sepanjang 2022 berjalan (ytd), dan juga turun 6,45 persen dibandingkan dengan setahun lalu.
prapenjualan mencapai Rp4 triliun sepanjang semester I/2022 atau 51 persen dari target sepanjang tahun.
Pada semester I/2022 sendiri, CTRA membukukan prapenjualan hampir Rp4 triliun, dengan perincian sebanyak Rp2,2 triliun dari proyek kerja sama operasi dan Rp1,78 triliun dari proyek sendiri.
Adapun, berdasarkan segmentasi, rumah dengan harga di kisaran Rp2 miliar – Rp5 miliar menyumbang porsi terbesar 38 persen, kemudian disusul segmen Rp1 miliar – Rp2 miliar sebesar 28 persen, di bawah 1 miliar 20 persen dan di atas Rp5 miliar 15 persen.