Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per Juli 2022, BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 9,1 Juta Orang

Hingga 22 Juli 2022, BEI mencatat pertumbuhan jumlah investor baru di pasar modal sebesar 1,6 juta orang.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah investor pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertumbuh memasuki paruh kedua tahun 2022.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan pertumbuhan jumlah investor pasar modal melanjutkan tren sepanjang tahun lalu. Hingga 22 Juli 2022, BEI mencatat pertumbuhan jumlah investor baru di pasar modal sebesar 1,6 juta orang.

“Hingga Juli ini, ada penambahan lebih dari 1,6 juta investor pasar modal menjadi 9,1 juta investor,” ungkapnya dalam Webinar Mid-Year Investment Outlook 2022 MNC Sekuritas, Selasa (26/7/2022).

Iman melanjutkan pertumbuhan investor pasar modal ini juga berdampak positif pada jumlah investor saham. Data dari BEI menyebutkan, jumlah investor saham di Indonesia telah naik 46,1 persen ytd menjadi 4 juta investor.

Dia mengatakan, investor ritel juga masih mendominasi komposisi transaksi perdagangan saham. Dari nilai rata - rata transaksi harian sebesar Rp16,1 triliun, 46,7 persen diantaranya merupakan investor ritel diikuti investor institusional asing sebesar 31,3 persen dan investor institusional dalam negeri sebanyak 22 persen.

Iman berharap tren pertumbuhan jumlah investor dapat berlanjut hingga akhir tahun. Pihak BEI dan otoritas terkait lain seperti OJK akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para investor.

Seiring dengan hal tersebut, Iman mengatakan tiga program utama yang akan dilakukan BEI pada 2022 - 2023 adalah perlindungan kepada investor, pendalaman pasar, serta sinergi dan konektivitas regional.

"Upaya ini kami lakukan melalui sejumlah strategi, diantaranya adalah meningkatkan jumlah perusahaan IPO, pengembangan produk - produk investasi baru, meningkatkan likuiditas perdagangan, dan lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper