Bisnis.com, JAKARTA - PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) melakukan kerja sama pengembangan tangki timbun dan pemurnian CPO di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK).
Palma Serasih melalui entitas perseroan PT Palma Serasih Internasional, telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Tentang Investasi Usaha di KEK MBTK dengan PT MBTK pada hari Rabu, 20 Juli 2022.
"Investasi usaha dilakukan di atas lahan seluas 9,4 hektar berupa pembangunan tangki timbun dan fasilitas pendukung lainnya (Tahap I); dan pembangunan Crude Palm Oil (CPO) Refinery dan fasilitas pendukungnya (Tahap 2)," papar manajemen PSGO dalam keterangan resmi.
Realisasi pembangunan Tahap II akan dilaksanakan dengan mengacu pada pembangunan Tahap I telah selesai dilakukan dan beroperasi, kondisi usaha PT PSI dan afiliasinya serta perkembangan industri kelapa sawit.
Pembangunan investasi usaha ini dilakukan dengan maksud untuk percepatan aktivitas loading dan perluasan bidang usaha ke industri hilir sawit.
Sebelumnya, Astrida Niovita Bachtiar, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Palma Serasih, menyampaikan pada 30 Juni 2022, PSGO melakukan perjanjian pekerjaan pembangunan tangki timbun, melalui entitas perseroan PT Palma Serasih Internasional.
Baca Juga
"Palma Serasih Internasional telah menandatangani Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Tangki Timbun bernilai Rp46 miliar dengan Kontraktor Pihak Ketiga, PT Fortuna Kontraktor pada hari Kamis, 30 Juni 2022," paparnya dalam keterbukaan informasi, Senin (4/7/2022).
Tangki Timbun berkapasitas 2 x 5.000 ton akan dibangun di KEK MBTK, Kalimantan Timur, yang berlaku efektif sejak tanggal 30 Juni 2022 sampai dengan 30 Maret 2024. Pembangunan tangki timbun ini bertujuan untuk percepatan aktivitas loading PT Palma Serasih Internasional.
Sementara itu, sebelumnya PSGO menargetkan laba bersih Rp488,2 miliar pada 2022. Perseroan pun membuka peluang membagikan dividen dari laba bersih tersebut.
Astrida Niovita Bachtiar menyampaikan perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan dan laba bersih pada 2022 seiring dengan pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit atau CPO dan pertumbuhan harga CPO global. Pada 2022, PSGO mengincar pendapatan Rp3,54 triliun dan laba bersih RpRp488,2 miliar.
"Apabila laba bersih bisa mencapai target 2022, Palma Serasih bisa berkomitmen membagikan dividen sesuai anggaran dasar perseroan," ujarnya dalam paparan publik selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2021, Selasa (28/6/2022).
Pada 2021, Palma Serasih mencatatkan pendapatan Rp1,76 triliun, naik 90 persen year on year (YoY). Lonjakan pendapatan ditopang pertumbuhan penjualan minyak kelapa sawit (MKS) 43,4 persen YoY menjadi 145.103 ton dan inti kelapa sawit (IKS) 26 persen YoY menjadi 21.159 ton.
Laba bersih PSGO juga meningkat tajam 707 persen YoY menjadi Rp213,84 miliar pada 2021 dari Rp26,5 miliar pada 2020. Namun, dalam RUPS 2021, sambung Astrida, Palma Serasih belum memberikan dividen karena mengalokasikan laba sebagai laba ditahan.
Dari sisi kinerja operasional, pada 2022 Palma Serasih menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) inti dan plasma 540.000 ton, produksi MKS 218.440 ton, dan produksi IKS 35.579 ton. Astrida menyebutkan, peningkatan produksi CPO Palma Serasih berasal dari pabrik kelapa sawit (PKS) 2.
Pada 2021, utilitas PKS 1 sudah mencapai 102,7 persen dengan kapasitas 60 ton per jam. Adapun, utilitas PKS 2 hanya 50,1 persen karena baru beroperasi 1 bulan pada tahun lalu. Secara total, utilisasi kedua PKS mencapai 71 persen pada 2021, dan diharapkan meningkat pada 2022.
Astrida menyampaikan Palma Serasih menyiapkan bulking atau fasilitas penyimpanan CPO berkapasitas 2 x 5.000 ton di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, Kalimantan Timur. Diharapkan fasilitas bulking dapat beroperasi pada 2023. Belanja modal atau capex yang disiapkan untuk bulking mencapai Rp55 miliar.
"Pembangunan bulking baru akan dimulai pada 2022, dan diharapkan beroperasi pada 2023," jelasnya.