Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pendapatan Rp2,5 Triliun, PSGO Siap Akuisisi

PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) menargetkan pendapatan Rp2,55 triliun pada 2025, dan merampungkan akuisisi 1 perusahaan perkebunan.
Jajaran komisaris-direksi PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) selepas RUPST 2024 pada Kamis (8/5/2025). Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO tersebut memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham. Bisnis-Hafiyyan
Jajaran komisaris-direksi PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) selepas RUPST 2024 pada Kamis (8/5/2025). Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO tersebut memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham. Bisnis-Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO, PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) menargetkan pendapatan Rp2,55 triliun pada 2025, dan merampungkan akuisisi 1 perusahaan perkebunan.

Berdasarkan panduan kinerja 2025, PSGO mencanangkan raihan pendapatan Rp2,55 triliun dan laba bersih Rp257 miliar. Target pendapatan tersebut naik 20% dari tahun sebelumnya senilai Rp2,12 triliun, tetapi proyeksi laba menurun 27% dari Rp350,64 miliar pada 2024.

Dari sisi kinerja operasional, produksi minyak kelapa sawit (CPO) pada 2025 diharapkan naik 34% menjadi 191.320 ton, tandan buah segar (TBS) inti dan plasma naik 27% menuju 618.960 ton, dan palm kernel (PK) naik 37% ke level 29.808 ton.

Astrida Niovita Bachtiar, Direktur PSGO, menyampaikan proyeksi pendapatan 2025 meningkat seiring dengan potenti pertumbuhan volume produksi dan penjualan CPO. Namun, estimasi laba menurun karena peningkatan upah pekerja dan rencana akuisisi.

“Harapannya kinerja PSGO terus tumbuh pada 2025. Namun, untuk pos laba ada [tantangan] kenaikan upah pekerja dan persiapan dana akuisisi sehingga proyeksi laba usaha turun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/5/2025).

Menurut Astrida, proses akuisisi masih berjalan dengan tahapan penyiapan dari pihak penjual. Jika persyaratan telah terpenuhi, diharapkan transaksi akuisisi bisa rampung pada semester II/2025.

Sebagai informasi, pada 12 Desember 2024, PSGO dan anak usahanya menandatangani perjanjian akuisisi 100% saham PT Sabhantara Rawi Sentosa (SRS). Rencana transaksi itu dituangkan dalam perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Dhanista Surya Nusantara dan PT Surya Nusantara Sawitindo sebagai penjual.

Lokasi perkebunan SRS berada di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, sehingga berdekatan dengan anak usaha PSGO yang lain. Oleh karena itu, perseroan mengharapkan adanya sinergi operasional yang optimal.

“[Perusahaan] yang akan akan diakuisisi [SRS] sudah beroperasi komersial, usia tanam produktif seperti kebun kami. Untuk dana akuisisi dari kas internal, kami harapkan semester II/2025 bisa terlaksana,” imbuhnya.

Astrida pun mengungkapkan alasan PSGO sebelumnya melepas 2 anak usaha pada 2023, tetapi kini ingin mengakuisisi 1 perusahaan. Aksi divestasi 2 anak usaha sebelumnya dilakukan karena lokasinya yang terpisah dengan wilayah kebun entitas PSGO lainnya sehingga secara operasional sinergi antar grup kurang optimal.

Seperti diketahui, pada 6 September 2023, MP Evans Group melalui PT Evans Indonesia dan PT Prima Mitrajaya Mandiri menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan PSGO atas penjualan 100% saham anak usaha PSGO yakni PT Agro Bumi Kaltim dan PT Nusantara Agro Sentosa. Nilai transaksi akuisisi ini hampir mencapai US$60 juta atau setara Rp958,20 miliar.

Pada tahun ini, PSGO mengalokasikan belanja modal (capex) Rp150 miliar dari kas internal. Sekitar Rp140 miliar untuk penanaman baru dan penyiapan lahan sekitar 2.600 hektare (ha).

Luas area tanam PSGO mencapai 27.631 ha pada 2024, dengan rata-rata umur tanaman 10,3 tahun. Oleh karena itu, usia produktif tanaman sawit tersebut masih panjang ke depannya.

“Kami juga mengharapkan produksi CPO akan naik, khususnya pada semester II/2025,” papar Astrida.

Pada kuartal I/2025, PSGO mencatatkan pendapatan Rp578,46 miliar, naik 39,43% dari Rp414,85 miliar pada kuartal I/2024. Laba bersih juga meningkat 39,79% menjadi Rp91,05 miliar dari sebelumnya Rp65,13 miliar.

Dengan proyeksi kinerja yang bertumbuh, sambung Astrida, manajemen berkomitmen membagikan dividen dengan kebijakan sekitar 30% dari laba bersih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper