Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sentimen positif menopang penguatan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya pada tengah pekan ini.
Mengutip data CoinMarketCap, Rabu (20/7/2022) harga bitcoin menguat sebesar 6,83 persen selama 24 jam terakhir menjadi US$23.394,03.
Adapun, harga altcoin juga turut naik, seperti ethereum (ETH) yang meningkat 2,8 persen menjadi US$1,561, solana (SOL) menguat 4,69 persen ke level US$45,30, dan binance (BNB) melaju 3,36 persen ke posisi US$268,09.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan investor kembali menyerbu pasar kripto seiring dengan kinerja dolar AS yang sedang melemah. Sentimen ini membangkitkan gairah aksi beli di instrumen aset berisiko, termasuk saham. Kinerja baik juga tercermin dari gerakan pasar saham AS.
"Investor tampaknya tengah mengabaikan potensi resesi ekonomi AS dengan indikator nilai dolar AS yang terus melemah. Kemudian, mereka tak ingin kelewat fase bullish terhadap BTC yang akhirnya melakukan rentetan aksi beli. Namun, di sisi lain ada investor yang akhirnya tergoda untuk segera merealisasikan profit taking, sehingga gerakan market saat ini agak datar," kata Afid dikutip dari keterangan resmi, Rabu (20/7/2022)
Lebih lanjut, Afid menerangkan investor juga tak mau terlampau optimis masuk ke market kripto karena lebih memilih untuk menanti hasil rapat bank sentral AS, The Fed, yang sedianya akan berlangsung pada 27 hingga 28 Juli mendatang.
Baca Juga
Kendati demikian, sejauh ini The Fed akan konsisten dengan komitmennya yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada bulan ini.
Secara umum, Afid menjelaskan reli kencang aset kripto tengah pekan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting. Pertama, sepinya sentimen makroekonomi dan ketegangan geopolitik, membuat investor memanfaatkan untuk melakukan aksi beli.
“Investor merasa bahwa kinerja keuangan beberapa emiten keuangan di pasar saham AS yang di atas ekspektasi menjadi indikasi bahwa ekonomi AS sebenarnya terbilang solid. Terlebih nilai dolar AS juga melemah sehingga membangkitkan gairah pasar,” jelasnya.
Sentimen positif juga berasal dari ekosistem kripto. Investor menyambut positif pengumuman mengenai tanggal upgrade jaringan ETH, The Merge yang dijadwalkan selesai pada 19 September 2022. Alhasi, market ETH dan Ethereum Classic (ETC) mengalami short squeeze selama beberapa hari belakangan.
Selain itu, kabar baik mengenai jaringan Polygon, seperti niatan Walt Disney yang mendukung pengembangan Web 3 Polygon dan rencana peluncuran pembaruan jaringan yang digadang bernama Hermez.
Selanjutnya, secara teknikal harga Bitcoin yang menembus di atas level psikologis US$22.000 membuat pelaku pasar tergerak melakukan aksi akumulasi. Alhasil, kini nilai kapitalisasi pasar kripto kembali berada di atas US$1 triliun.
Sementara itu, dari indikasi Fear and Greed Index, volume perdagangan Bitcoin tampaknya berjalan normal setelah lonjakan besar-besaran dicatat pada bulan Juni lalu. Saat ini, sentimen cukup membaik walaupun masih dalam status “Extreme Fear” di dalam pasar kripto.
Adapun, Bitcoin saat ini memiliki titik support terdekat di level US$22.000 dengan target kenaikan terdekat ke US$23.600 hingga US$24.500. Bitcoin masih berjuang untuk mencapai level US$24.000 karena penembusannya dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut.
“Namun, dalam kasus tekanan bearish dan pengembalian di bawah US$22.000 bisa menekan harga lebih dalam,” ujarnya.