Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin dan sejumlah aset kripto hari ini terpantau menguat. Namun, analis masih mencemaskan adanya risiko penurunan kembali.
Mengutip data CoinMarketCap, Rabu (20/7/2022) harga bitcoin menguat sebesar 5,77 persen menjadi US$23.298.
Harga bitcoin perlahan kian menanjak dari posisi perdagangan kemarin, dengan tingkat dominasi 42,1 persen di pasar kripto.
Sejumlah altcoin ikut menguat, seperti ethereum (ETH) yang meningkat 1,13 persen menjadi US$1,538, solana (SOL) menguat 3,91 persen ke level US$44,74, dan binance (BNB) melaju 3,44 persen ke posisi US$267,32.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan saat ini mencapai US$1.055 triliun.
Analis kripto Dylan LeClair mengatakan, bitcoin saat ini sedang mengalami momentum berbalik arah, dan masih berpotensi menuju level lebih rendah.
Baca Juga
“Momentum saat ini menunjukkan kenaikan lebih lanjut dalam jangka pendek,” ujar LeClair dikutip dari Coin Telegraph, Rabu (20/7/2022).
Mengutip hasil riset harian Crypto Potato, analis On-Chain Shayan mengatakan, ada kemungkinan harga bitcoin menjangkau level support terbarunya di kisaran US$20.000-an, dan mulai reli ke tingkat harga yang lebih tinggi.
“Harga saat ini menguji ulang level resistance US$23.000,” ujar Shayan.
Sementara itu, analis teknikal kripto Edris mengimbau para investor untuk tetap mencermati pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, ada kemungkinan harga bitcoin berbalik arah.
“Khususnya jika bitcoin bullish di atas kisaran US$23.000-US$24.000 terjadi, reli menuju zona US$30.000 mungkin terjadi,” paparnya.
Pergerakan harga bitcoin yang cenderung fluktuatif akhir-akhir ini mencerminkan perilaku investor yang tengah mencermati situasi pasar yang bergejolak.
Dalam laporannya, Glassnode memaparkan investor bitcoin saat ini mencapai puncak kejenuhan akibat gejolak makroekonomi dan geopolitik yang terjadi.
Para analis sepakat bahwa momentum rebound ini hanya sesaat dan investor disarankan untuk tidak terbuai.
