Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laboratorium Grup RS Bunda (DGNS) Tambah Cabang Baru di Batam

Kehadiran Diagnos Laboratorium di Kota Batam akan menambah kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus mendekatkan diri kepada pasien.
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat jumlah pemeriksaan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) melonjak tajam terutama sejak pemerintah memberlakukan ketentuan rapid antigen bagi pendatang. /diagnos.co.id
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat jumlah pemeriksaan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) melonjak tajam terutama sejak pemerintah memberlakukan ketentuan rapid antigen bagi pendatang. /diagnos.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium grup RS Bunda, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) membuka cabang baru di kota Batam, Kepulauan Riau. Langkah ini guna mendekatkan pelayanan ke pelanggan.

Mengutip keterbukaan informasi perseroan, Selasa (19/7/2022), emiten berkode DGNS ini telah membuka cabang mandiri di wilayah Kepulauan Riau.

"Kehadiran Diagnos Laboratorium di Kota Batam akan menambah kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus mendekatkan diri kepada pasien," ungkap keterbukaan tersebut.

Adapun, tujuan pembukaan laboratorium ini sebagai langkah mendukung dan membantu pemerintah dalam upaya pemerataan kesehatan dan laboratorium di seluruh wilayah Indonesia dengan teknologi terdepan.

Diagnos membuka cabang mandiri di Jalan Abulyatama, Ruko Uniba Blok B No. 12, Kel. Belian, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa 12 Juli 2022.

Jumlah laboratorium Diagnos Laboratorium Utama sebagai anak usaha dari emiten RS PT Bundamedik Tbk. (BMHS) mengalami kenaikan, dari jumlah klinik 16 unit pada kuartal I/2021 menjadi 38 unit pada kuartal I/2022.

Sebelumnya, Komisaris Utama Bundamedik Ivan Sini mengungkapkan perseroan kembali ke bisnis inti setelah jumlah pasien Covid-19 berkurang pada 2022. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan antara 20-25 persen pada segmen pasien noncovid-19.

"Kontribusi pertumbuhan dari nonCovid-19, itu pertumbuhan 20-25 persen, ini bagian dari peningkatkan internal bisnis dari penambahan dan akuisisi bisnis baru, variasi dampaknya ke kinerja, bisa terjadi lebih cepat diharapkan, dalam membangun bisnis ada variasi waktu," paparnya dalam diskusi media terbatas, Kamis (16/6/2022).

Emiten berkode BMHS ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan terkonsolidasi sebesar 49 persen menjadi Rp 1,71 triliun pada 2021 dari pendapatan di periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 1,14 triliun.

Dari total pendapatan tersebut, kontribusi noncovid-19 mencapai Rp1,33 triliun. Jika mengacu target pertumbuhan, pendapatan pada 2022 dapat berkisar Rp1,6 triliun hingga Rp1,67 triliun.

Artinya, jika tetap menghitung pendapatan Covid-19 pada 2021, target pendapatan perseroan turun 2,33 persen.

Hingga kuartal I/2022, perseroan telah menambah kepemilikan di 3 Rumah Sakit, sehingga total RS yang dikelolanya mencapai 8 rumah sakit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper