Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menelan biaya initial public offering (IPO) lebih tinggi daripada PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Berdasarkan keterbukaan informasi, GOTO mengeluarkan dana sebesar Rp153,43 miliar dari hasil IPO. Adapun selama masa penawaran umum perseroan mampu mengumpulkan dana segar sebanyak Rp13,72 triliun.
Perseroan telah memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp4,49 triliun setara 33 persen dari total dana IPO, sisa dananya Rp9,07 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (15/7/2022), emiten berkode GOTO ini telah menggunakan dana IPO sebesar Rp4,49 triliun. Penggunaan tersebut dengan rincian penyertaan pada PT Tokopedia sebesar Rp2 triliun, penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay Rp762,63 miliar, serta modal kerja entitas induk Rp1,73 triliun.
Adapun, total dana yang IPO bersih yang diterima GOTO yakni sebesar Rp13,57 triliun hasil pemotongan biaya IPO sebesar Rp153,43 miliar.
Di sisi lain, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menelan biaya initial public offering (IPO) sampai dengan Rp574,84 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten teknologi itu menghabiskan dana paling besar untuk biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar Rp262,80 miliar atau 1,2 persen dari total pengeluaran.
Adapun, pengeluaran terbesar kedua berasal dari biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebanyak Rp131,40 miliar atau 0,60 persen dari hasil dana IPO. Meski demikian, BUKA masih mengantongi dana segar sebesar Rp21,32 triliun setelah dikurangi biaya-biaya pencatatan.
Selain itu, Bukalapak membenamkan dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp11,2 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, dana simpanan itu terpecah menjadi beberapa. Pada deposito pertama sebesar Rp5 triliun dengan kupon bunga 3,10 persen.
Adapun, dana kedua sebesar Rp3 triliun memiliki kupon bunga 3 persen dan dana ketiga Rp2,2 triliun memiliki bunga 2,75 persen. Terakhir dana sebesar Rp1 triliun memiliki bunga 2,9 persen.