Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (14/7/2022). Rupiah terdepresiasi ke level Rp14.996 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, di pasar spot, rupiah melemah 0,03 persen ke level Rp14.996 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB. Bahkan, hanya berselang beberapa menit kemudian pada 09.06 WIB, rupiah sudah tenggelam di Rp15.007 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang yang turun 0,39 persen, won Korea Selatan menguat 0,29 persen, yuan China turun 0,08 persen, dan dolar Singapura naik 0,61 persen
Sementara itu, indeks dolar AS hingga pukul 09.07 WIB, menguat 0,44 persen atau 0,47 poin ke level 108,43.
Inflasi AS pada Juni dilaporkan melambung ke 9,1 persen, jauh dari perkiraan Wall Street di 8,8 persen yang mengejutkan pasar
Kekecewaan pasar pada lambatnya penurunan inflasi AS juga ditambah dengan data inflasi CPI inti, yang menghilangkan komponen makanan dan energi, naik menjadi 5,9 persen secara tahunan atau lebih tinggi dari perkiraan analis di 5,7 persen.
Baca Juga
Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi mengatakan dari hasil data inflasi ini diperkirakan The fed akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin pada bulan ini, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya di 75 basis poin.
"Kenaikan suku bunga juga akan membuat dolar AS semakin tinggi, dengan euro melemah hingga menyamai dolar," kata Lionel, Rabu (13/7/2022).
Kami juga memperkirakan Bank Indonesia akan merespons untuk meningkatkan suku bunga 50 basis poin ke 4 persen," ungkapnya.
Secara terpisah, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memprediksi rupiah diperkirakan akan bergerak di rentang Rp14.970 - Rp15.025 per dolar AS pada hari ini.