Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk akan menerbitkan obligasi senilai Rp553,5 miliar. Penggalangan dana ini rencananya untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan pembelian alat medis.
Berdasarkan keterbukaan informasi dari laman BEI pada Kamis (14/7/2022), Surat utang jenis obligasi konvensional Obligasi Berkelanjutan I Medikaloka Hermina Tahap II Tahun 2022 akan diterbitkan dengan jumlah pokok Rp553,5 miliar. Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar yang terbagi atas dua seri.
Seri A akan ditawarkan sebanyak Rp37 miliar dengan tenor 3 tahun dan tingkat bunga 6,25 persen. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.
Sementara itu, seri B akan ditawarkan sebanyak Rp63 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon sebesar 6,75 persen. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.
Sedangkan, sisa dari jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp453,5 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan I Obligasi Medikaloka Hermina Tahap II Tahun 2022 ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi, akan dialokasikan untuk beberapa kepentingan.
Baca Juga
Pertama, sebanyak 40 persen dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit termasuk, namun tidak terbatas pada, pembelian lahan.
Penggunaan dana untuk pembelian lahan dilakukan mengingat peningkatan kapasitas rumah sakit pada umumnya membutuhkan lahan tambahan jika pembangunan gedung sudah tidak mungkin dilakukan pada lahan eksisting dengan alasan kapasitas lahan yang sudah penuh.
Penggunaan dana ini merupakan belanja modal dan akan dilaksanakan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 tahun setelah Obligasi terbit.
“Hingga informasi tambahan ini diterbitkan, Perseroan masih dalam tahap identifikasi lahan, sehingga pihak penjual dan nilai pembelian belum dapat ditetapkan. Perseroan juga tidak akan membeli lahan milik afiliasi,” demikian pernyataan manajemen HEAL.
Kemudian, sebesar 25 persen dari hasil penerbitan Obligasi akan digunakan untuk pembelian peralatan umum dan medis. Hingga Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki perjanjian terkait rencana pembelian peralatan umum dan medis dengan pihak manapun.
Manajemen menjelaskan, pembelian peralatan umum dan medis merupakan bagian dari aktivitas bisnis perseroan pada umumnya. Penggunaan dana ini merupakan belanja modal dan akan dilaksanakan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 tahun setelah Obligasi terbit.
Selanjutnya, sisa dana penerbitan obligasi akan digunakan oleh perseroan dan/atau perusahaan anak, selain PT Medika Loka Cilegon, sebagai modal kerja. Penggunaan untuk modal kerja diantaranya namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit, dan lain-lain.
“Penggunaan modal kerja perusahaan anak akan diberikan oleh perseroan melalui peningkatan modal. Hingga Informasi Tambahan ini diterbitkan, belum dapat ditentukan nilai nominal ataupun Perusahaan Anak mana yang membutuhkan peningkatan modal,” pungkasnya.