Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tertekan Dolar AS, Penjualan Mobil Astra (ASII) Kena Dampaknya?

Produk otomotif Astra (ASII) sudah memiliki komponen domestik yang tinggi, walaupun ada beberapa komponen yang masih perlu diimpor.
Jejeran unit produksi Astra Daihatsu Motor di fasilitas logistik pabrikan. /ADM
Jejeran unit produksi Astra Daihatsu Motor di fasilitas logistik pabrikan. /ADM

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) belum terdampak pelemahan nilai tukar rupiah akibat faktor pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral AS, The Fed.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengungkapkan perkembangan ekonomi dalam dan luar negeri akan selalu dipantau guna menyesuaikan strategi bisnis grupnya, tidak hanya di sektor otomotif, tetapi juga di bisnis-bisnis Grup Astra lainnya.

"Sejauh ini kami belum melihat ada perubahan permintaan otomotif terutama akibat situasi ekonomi, dan kami masih menggunakan target penjualan yang diumumkan oleh asosiasi otomotif [Gaikindo dan AISI], di mana pada tahun ini penjualan mobil diharapkan mencapai 900-950 juta unit," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (11/7/2022).

Lebih lanjut, Tira menjelaskan produk otomotif Astra sudah memiliki komponen domestik yang tinggi, walaupun ada beberapa komponen yang masih perlu diimpor. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi tersebut membuat ketergantungan impor yang terdampak pelemahan rupiah tidak terlalu terasa.

Sejauh ini, lanjutnya, aktivitas masih dalam kondisi yang aman. Astra akan terus memantau perkembangan kondisi ekonomi untuk menyesuaikan strategi ke depan.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil grup Astra pada Mei 2022 mencapai 23.059 unit, turun 18,72 persen dibandingkan dengan Mei 2021 yang sebanyak 28.373 unit. Jumlah tersebut juga menurun bila dibandingkan dengan April 2022 sebesar 46.498 unit.

Penjualan terbanyak masih dari merek Toyota dan Lexus sebanyak 213.412 unit, menurun dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu sebanyak 18.253 unit.

Selanjutnya, penjualan merek Daihatsu juga turun menjadi 6.981 unit pada Mei 2022 dari 15.861 unit pada Mei 2021. Penjualan Isuzu terpantau meningkat menjadi 2.481 unit dari 1.752 unit.

Sisanya penjualan UD Trucks naik menjadi 139 unit dari 33 unit pada Mei 2021, sedangkan Peugeot juga tercatat naik menjadi 46 unit dari 25 unit.

Adapun, penjualan LCGC Astra naik menjadi 6.442 unit pada Mei 2022 dibandingkan dengan Mei 2021 yang sebanyak 5.807 unit.

Sementara itu, pangsa pasar Astra turun menjadi 47 persen dibandingkan dengan Mei 2021 yang sebesar 52 persen. Adapun, pangsa pasar mobil LCGC Astra juga menurun menjadi 67 persen dibandingkan dengan bulan April 2022 sebesar 71 persen dan Mei 2021 sebesar 75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper